Bagikan:

JAKARTA - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik memandang sosok yang pantas menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta tahun 2022-2024 adalah orang yang memenuhi empat kriteria.

Taufik menilai, dari semua nama-nama yang masuk dalam bursa calon Pj Gubernur DKI, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono paling memenuhi kriteria yang dimaksud.

"kalau ngomong kriteria Pj Gubernur itu, menurut saya yang paling mumpuni sebenarnya adalah Heru," kata Taufik kepada wartawan, Jumat, 9 September.

Taufik menjelaskan empat kriteria yang dimaksud. Kriteria pertama, Taufik menyebut Heru memiliki kompetensi menjalankan pemerintahan. Kedua, Heru juga memahami persoalan Jakarta karena pernah menjadi pejabat Pemprov DKI. ketiga, Heru juga memahami kondisi pemerintahan di DKI Jakarta.

Serta kriteria keempat adalah kedekatan personal dengan Presiden Joko Widodo. Hal ini, menurut Taufik, penting, mengingat Pj Gubernur dipilih oleh Jokowi lewat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Menurut saya yang paling mumpuni sebenarnya adalah Heru karena punya kedekatan. Kenapa perlu kedekatan? Karena yang ngangkat presiden, nih. Kalau enggak punya kedekatan dengan Presiden, agak repot mengelola pemerintahannya," ujar mantan Wakil Ketua DPRD DKI tersebut.

Lalu, bagaimana dengan nama-nama lain yang beredar, seperti Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali dan Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik, Juri Ardiantoro?

Marullah, menurut Taufik, juga memenuhi empat kriteria yang dimaksud, Namun, Taufik menilai kedekatan Marullah kepada Jokowi tidak sedekat yang dimiliki Heru saat ini. "Heru menurut saya lebih dekat (dengan Jokowi), ada poin plus-nya," ucap dia.

Sementara pada Juri Ardiantoro, Taufik menilai yang bersangkutan tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria. Meskipun Juri memahami persoalan di Jakarta karena pernah menjadi Ketua KPU DKI Jakarta, namun ia tidak pernah menjadi pejabat di lingkungan Pemprov DKI.

"Juri memang punya kedekatan dengan Presiden, punya kompetensi memahami Jakarta karena mantan Ketua KPU DKI. Tapi, Juri tidak punya pengalaman mengelola Pemprov DKI Jakarta," imbuhnya.