Bantah Effendi Simbolon, TB Hasanuddin: Tidak Ada Disharmoni Antara Panglima TNI dan KSAD Dudung
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurrahman, keharmonisan hubungan mereka dipertanyakan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon. (Setpres/Agus Suparto)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin, membantah pernyataan rekannya di komisi dan fraksi Effendi Simbolon bahwa ada disharmoni antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.

Hal tersebut mencuat lantaran KSAD Dudung tidak hadir dalam rapat bersama Panglima TNI dan Komisi I DPR pada Senin, 5 September, kemarin. Hasanuddin menegaskan, tidak ada isu disharmoni antara Jenderal Andika Perkasa dengan Jenderal Dudung Abdurachman. 

Politikus senior PDIP itu mengaku, dirinya telah bertemu dengan kedua jenderal TNI tersebut. Karenanya dia memastikan bahwa hubungan profesional Andika dan Dudung berjalan dengan baik.

"Saya sudah bertemu dengan Panglima TNI dan KSAD. Saya bertemu Kasad kemarin (Selasa, 6 September) jam 15.00 WIB dan dengan Panglima TNI hari Senin 5 September. Kesimpulannya tidak ada disharmoni diantara mereka, semuanya baik-baik saja," ujar Hasanuddin, Rabu, 7 September.

Menurut Hasanuddin, adanya perbedaan pendapat dalam sebuah diskusi adalah hal yang biasa dan wajar terjadi dalam lembaga atau organisasi manapun. Karena itu, dia menilai hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. 

"Wajar saja bila ada perbedaan pendapat tapi sejauh ini relasi Panglima-KSAD tidak terganggu dan mereka menjalankan tugas sesuai aturan dan tupoksi masing-masing. Jadi jangan terlalu mengada-ada," katanya. 

Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman hari ini kembali angkat bicara mengenai isu hubungannya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengalami keretakan.

Menurut Dudung, isu tak harmonis itu sengaja dibuat pihak tak bertanggungjawab untuk memecah belah TNI.

"Waspada, saya sampaikan, pihak-pihak tertentu yang mencoba mengganggu, membelah persatuan dan kesatuan di internal TNI," ucap Dudung di Mabes AD, Rabu, 7 September.

Kemudian, Dudung juga menegaskan internal TNI sangatlah solid. Perbedaan pendapat di unsur pimpinan adalah hal yang biasa sehingga tak perlu dibesar-besarkan.

"Kalau terjadi ada friksi, terjadi perbedaan pendapat, saya rasa semua di lapangan sama. Pangdam dengan Kasdam juga pasti ada perbedaan pendapat, Kapolri dengan Wakapolri, KSAD dan Panglima ada perbedaan pendapat itu biasa. Tetapi ini jangan kemudian dibesar-besarkan," tegas Dudung.

Bahkan, jenderal bintang empat TNI Angkatan Darat ini meminta seluruh jajarannya untuk tetap kompak. Jika ada yang mencoba merusak atau mengganggu soliditas, TNI akan menghadapinya bersama.

"Saya perintahkan kepada seluruh jajaran, waspada. Pihak-pihak tertentu yang mencoba mengganggu soliditas TNI, jangan main-main, kita akan hadapi bersama," kata Dudung.