Bagikan:

JAKARTA - KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menepis adanya isu disharmoni dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang muncul dalam rapat Komisi I DPR kemarin.

Bantahan Dudung itu diungkap ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, Selasa, 6 September. Meutya mengungkapkan, Dudung sudah berkomunikasi dan memberikan penjelasan terkait isu disharmoni tersebut.

Meutya mengatakan ketidakhadiran Dudung di rapat kemarin tak berkaitan dengan isu disharmoni, melainkan lantaran ada urgensi berangkat ke Lampung.

"Dari KSAD usai rapat, Jenderal Dudung sudah menghubungi kami juga menyatakan hal serupa. Beliau minta maaf tidak dapat hadir, menjelaskan ketidakhadirannya semata karena ada urgensi beliau harus berangkat ke Lampung," ujar Meutya dalam keterangannya, Selasa, 6 September.

Waketum Golkar itu juga menyampaikan, sebelumnya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah menjelaskan soal isu disharmoni secara langsung dalam rapat bersama Komisi I DPR, Senin, 5 September. Andika juga memastikan relasi Panglima dan KSAD tak terganggu dan menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi.

"Dari Pak Andika, kemarin kan beliau hadir menjawab langsung. Saya rasa ke media juga beliau sudah menjelaskan relasi Panglima dan KSAD tidak terganggu, bahwa mereka menjalankan tugas sesuai aturan dan tupoksi masing-masing," kata Meutya

Meutya menyebutkan, KSAD Dudung telah memastikan akan hadir pada agenda rapat berikutnya. Karena itu, Meutya meminta semua pihak agar tak menggulirkan isu disharmoni di tubuh TNI ini

Sebab, kata dia, Panglima dan KSAD telah memberikan klarifikasi kepada DPR bahwa hubungan Panglima dan KSAD tidak masalah dan memastikan seluruh matra di TNI solid.

"Beliau menyampaikan hubungan dengan Panglima Andika baik-baik saja dan di kala mana diperlukan penjelasan mengenai isu-isu aktual bersama Panglima TNI dan jajaran kepala staf dalam kesempatan berikutnya beliau akan hadir," katanya.

"Kalau hubungan terlalu pribadi kita tidak mengurus sampai terlalu detail ya, yang utama hubungan profesional keduanya berjalan baik. Panglima serta KSAD telah menjelaskan bahwa tidak ada masalah dari keduanya. Seluruh matra di TNI insyaallah solid," imbuhnya.

Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr

Lagipula selain Dudung, tambah Meutya, Menhan Prabowo Subianto juga sudah melayangkan surat ke DPR terkait ketidakhadirannya di rapat bersama Komisi I DPR.

"Pak Menhan dan KSAD berkirim surat ke DPR memohon maaf tidak bisa hadir ikut rapat. Isi suratnya, Pak Menhan ikut mendampingi Presiden Jokowi dan KSAD mengatakan di suratnya ada kunjungan kerja di luar kota," kata Meutya.

Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon, menyinggung isu disharmoni hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) Jenderal Dudung Abduracahman dalam rapat di DPR, Senin, 5 September, kemarin.

Dudung sendiri absen dalam rapat dan diwakili oleh Wakasad Letjen Agus Subiyanto.

Effendi lalu mempertanyakan ketidakhadiran Dudung dan menyinggung soal isu keretakan hubungan antara Panglima TNI dan Kasad.

"Ada apa si ini? Jangan ada dusta di antara kita dong. Masa setiap ada Panglima, dari panglima ke KSAD begitu terus," kata Effendi.