Dinilai Harmonis Karena Sudah Salam Komando, MKD Batal Panggil KSAD Dudung Abdurachman
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa salam komando dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman bersama Menhan Prabowo Subianto/DOK Tim Media Prabowo Subianto

Bagikan:

JAKARTA - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR batal memanggil KSAD Jenderal Dudung Abdurachman terkait pernyataannya yang memerintahkan prajurit TNI AD untuk memprotes anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon melalui sebuah video. MKD DPR menilai persoalan tersebut sudah selesai. Apalagi keduanya dinilai sudah tak lagi punya persoalan. 

"Nggak, nggak jadi (panggil KSAD, red)," ujar Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman kepada wartawan di gedung DPR, Selasa, 27 September. 

Kasus ini jadi sorotan setelah Effendi Simbolon sempat mengungkapkan adanya isu disharmoni antara Dudung dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Effendi juga dilaporkan ke MKD terkait pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan ormas.  

Atas peristiwa itu, akhirnya beredar video TNI Angkatan Darat di berbagai daerah ramai-ramai mengecam anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon. Aksi protes para perwira tersebut ternyata berangkat dari adanya perintah Dudung.

Selain itu, menurut politikus Gerindra itu, persoalan isu disharmoni antara Panglima dan KSAD juga sudah selesai. Sebab kata dia, Dudung dan Andika sudah terlihat saling tersenyum dan berpelukan.

"Sudahlah, itu di Komisi I sudah senyum-senyuman, sudah peluk-pelukan dua orang, sudah," kata Habiburokhman.

 

Sebelumnya, Habiburokhman mengusulkan agar MKD memanggil KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ke DPR. Dia mengatakan MKD ingin mendengar klarifikasi Dudung terkait pernyataannya terkait Effendi Simbolon. 

"Terkait pernyataan Pak Dudung yang juga sudah banyak beredar di WA group komisi di DPR, banyak yang mempertanyakan kok DPR diintimidasi," ujar Habiburokhman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 14 September. 

"Kami juga ingin mengklarifikasi karena terkait juga dengan pernyataan Effendi Simbolon, saya mengusulkan agar MKD juga memanggil Saudara Dudung ke MKD. Jadi supaya clear, yang benar katakan benar, yang salah katakan salah," sambungnya.