Soal TNI Seperti Gerombolan, Pangdam Hasanuddin Tegaskan Prajurit di Wilayahnya Tetap Solid
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso menegaskan, TNI di wilayah Kodam XIV/Hasanuddin tetap solid dan kompak.

"Kita tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kinerja seluruh prajurit TNI terkait pernyataan salah seorang Komisi I DPR RI. TNI di wilayah Kodam Hasanuddin tetap solid dan satu komando," kata Totok disela pengukuhannya sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) oleh Kepala Deputi Balitbang BKKBN M Rizal M Damanik di Balai Manunggal, Makodam Hasanuddin, Makassar, Selasa 13 September.

Menurut dia, pernyataan anggota DPR Effendi Simbolon dan pemberitaan yang beredar tidak mempengaruhi kinerja seluruh prajurit TNI baik Angkatan Darat, Laut dan Udara.

“Saya Pangdam, Kasdam, Danrem, Asintel dan Dandim semua solid dan kompak dalam melaksanakan tugas pokok, untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI,” jelasnya disitat Antara.

Pada kesempatan itu, Pangdam juga meyakinkan bahwa profesionalisme selalu menjadi penekanan dalam menjalankan tugas pokok TNI yakni menjaga keamanan, kesejahteraan dan keselamatan wilayah sesuai arahan dan penekanan Kasad dan Panglima TNI.

Dia mengatakan, semua prajurit menjalankan tugas pokoknya dengan solid dan kompak antara darat, laut, udara dan kepolisian. Bahkan berbagai program dan kegiatan lakukan bersama seperti olahraga atau penanganan demo.

Terkait visi dan slogan Kodam XIV/ Hasanuddin dibawah kepemimpinan Mayjen TNI Totok, prajurit TNI dalam menjalankan tugas pokok menitik beratkan pada “6K DI HATI KITA”.

Visi 6K itu mencakup Karakter, Kapabel, Kontemporer, Kompak, Kesemestaan dan Kerakyatan. Slogan ini menjadi pedoman, visi dan misi setiap prajurit Kodam Hasanuddin dalam menjalankan tugas pokoknya.

Effendi Simbolon memberikan pernyataan TNI seperti gerombolan saat rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 5 September 2022. Effendi menyoroti KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang tidak hadir dalam rapat dan menyampaikan ada isu disharmoni di tubuh TNI.