JAKARTA - Belasan wanita penghuni Gunung Antang, Jakarta Timur mengemas sisa barang miliknya seperti kasur, televisi, mesin cuci pakaian dan lainnya ke kolong Jalur Layang Kereta Api DDT Stasiun Matraman yang berada tepat di samping pembongkaran lokalisasi Gunung Antang.
Penghuni yang didominasi kaum wanita ini hanya bisa meratapi nasibnya saat petugas gabungan membongkar bangunan warung dan kafe semi permanen miliknya.
"Yah, pasrah saja kita mah. Habisnya mau gimana lagi, namanya juga ini lahan PT KAI. Kita cuma sedih saja, harus usaha mencari nafkah kemana lagi," kata Sri (58) salah satu penghuni Gunung Antang, Jakarta Timur, Selasa, 30 Agustus.
Sri mengatakan, akibat pembongkaran hari ini, dirinya rugi mencapai belasan juta atas bangunan kafe miliknya. Namun dia pasrah meski tak dapat ganti rugi.
"Kita sadar diri aja, sudah lama juga usaha cari nafkah disini. Yah mungkin memang ini sudah waktunya. Kita terima saja, tapi cukup sedih lihat bangunan dibongkar," ujarnya.
BACA JUGA:
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa mengatakan, tentunya ini kan memang area yang seharusnya steril.
"Jadi kita sudah bersurat ke pemerintah kota agar dapat dibuatkan ruang terbuka hijau. Ke depannya kita juga akan melakukan penjagaan terpadu bersama dengan pihak TNI Polri, KAI, dan pemerintah kota," ujar Eva kepada VOI di lokalisasi Gunung Antang, Selasa, 30 Agustus.
Lebih lanjut Eva berjanji bahwa PT KAI akan tetap berupaya agar tidak ada lagi penempatan ilegal yang tidak sesuai dengan undang-undang.