Dianggap Tidak Sopan, Seorang Santri  Berusia 13 Tahun di Ponpes Tangerang Tewas Dikeroyok 12 Temannya
Ilustrasi. (Foto: Dok. Pixabay)

Bagikan:

TANGERANG - Seorang santri Pesantren (Ponpes) Darul Qur'an Lantaburo di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, RAP (13) meninggal dunia karena dikeroyok teman-temannya.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan kejadian itu terjadi Sabtu, 27 Agustus. Sebanyak 12 santri diamankan pihak kepolisian.

Adapun 12 yang ditangkap kepolisian yakni AI (15), BA (13), FA (15), DFA (15), TS (14), S (13), RE (14), DAP (13), MSB (14), BHF (14), MAJ (13) dan RA (13).

Insiden pengeroyokan itu bermula saat korban dianggap tidak sopan oleh teman-temannya, karena kerap membangunkan tidur menggunakan kaki. Kemudian AI memprovokasi belasan santri lain untuk mengeroyok korban.

"Setelah Korban melakukan pengajian di lantai bawah, ia bersama teman lainnya naik lantai 4 untuk mandi, namun tiba-tiba korban ditarik ke kamar dan langsung dikeroyok, dipukul, ditendang dan diinjak-injak oleh para pelaku sehingga mengakibatkan korban jatuh pingsan," kata Zain saat dikonfirmasi Minggu, 28 Agustus.

Setelah insiden pengeroyokan tersebut korban sempat dilarikan RS Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang kemudian dirujuk di RSUD Tangerang, guna dilakukan autopsi. Hasilnya korban tewas dengan sejumlah luka kekerasan benda tumpul.

"Korban sudah diautopsi di RSUD Tangerang, dengan hasil bahwa penyebab kematian karena ada kekerasan di bagian kepala depan, serta belakang, lalu tanda kekerasan di wajah dan punggung," katanya.

Zain menuturkan, pihaknya kini masih terus melakukan penyelidikan. Sementara, terkait dengan pengawasan pihak pondok pesantren, pihaknya belum menemukan adanya kelalaian.

"Belum ada (indikasi kelalaian ponpes), karena memang itu terjadi saat jam istirahat, tepatnya pas mau mandi," ujarnya.