Nyinyir ke Denny Siregar Lagi Sibuk Dagang Tiket 'Sayap-Sayap Patah', Haris Pertama KNPI Disemprot Netizen: Karyamu Apa?
Ketum KNPI Haris Pertama dengan wajah babak belur usai dikeroyok di rumah makan Garuda, Cikini, Jakarta Pusat/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama nyinyir dengan film Sayap-Sayap Patah yang diproduseri oleh Denny Siregar. Film yang diperankan  dengan apik oleh Nicholas Saputra, Ariel Tatum hingga Iwa K ini mengangkat kisah nyata penyerangan Mako Brimob Kelapa Dua Depok oleh narapidana kasus teroris.

Dalam cuitannya, Haris menyentil Denny Siregar yang saat ini tengah sibuk dagang tiket Sayap-sayap Patah.

"Bro @Dennysiregar7 lagi sibuk dagang tiket Sayap-Sayap Patah. Sudah untung belum Bro @Dennysiregar7," cuit Haris di akun pribadinya @knpiharis dikutip VOI, Jumat, 26 Agustus. 

Haris lantas menyebutkan dirinya bakal batuin promosi film tersebut. "Saya bantuin promosi deh Bro @Dennysiregar7 agar Lo berhenti menghina orang. Hahahaha. Semoga tobat Lo ya @Dennysiregar7 kalau sudah untung. Hahaha," cuitnya. 

Mendapat cuitan nyinyir dari Haris, Denny Siregar justru merespons santai. Denny bilang, sikap Haris mengingatkannya pada sosok emak-emak di kampung halamnnya yang sirik saat lihat tetangga beli kulkas baru.

"Gua jadi keinget emak2 di kampung gua, yang sirik banget tetangganya beli kulkas baru trus ghibah kalo doi melihara tuyul," rulis Denny.

Di akun Twitter Haris, netizen tidak ketinggalan memberikan komentar pedas. Rata-rata mempertanyakan ke Haris saat menjabat sebagai ketua KNPI apa yang sudah diperbuat atau karya yang dihasilkan. 

"Sudah 500.000++ kuy Ada karya yg dihasilkan, karya mu ????" kata netizen.

"Seharusnya seorang ketua KNPI bisa mengajak anak muda berkarya bukan malah nyinyir terhadap orang lain yg sedang mencoba untuk selalu berkarya, harusnya anda membuat rencana yg bagus untuk anak anak muda di sini. Dan sekaligus tunjukan karya terbaikmu sbg ketua KNPI," sindir netizen pedas.

Sayap-Sayap Patah dirilis pertama kali pada 18 Agustus 2022 lalu. Film ini mengangkat kisah nyata gugurnya seorang anggota Densus 88 di Mako Brimob pada 8 Mei 2018 silam.

Dalam insiden berdarah itu, ada 155 narapidana terorisme yang mencoba membobol rutan Mako Brimob. Kerusuhan pecah dan menyebabkan 5 petugas densus gugur.