Anies Baswedan Ungkit Penggusuran Era Ahok Saat Resmikan Rusun Cakung: 6 Tahun Lalu Air Mata Mengalir karena Rumah Dibongkar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung/FOTO: Humas Pemprov DKI

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkit peristiwa penggusuran permukiman warga di Bukit Duri semasa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2016 lalu.

Singgungan kejadian tersebut disampaikan Anies saat meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung untuk warga korban penggusuran tersebut. Rumah susun sewa ini terletak di Jalan Kavling DPR Kampung Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.

Anies menuturkan kesedihan warga Bukit Duri saat penggusuran demi normalisasi Sungai Ciliwung pada 2016 lalu tidak lagi dirasakan. Saat ini, mereka merasakan kebahagiaan karena telah mendapat hunian baru.

"Hari ini, kalau kita lihat 25 Agustus, hampir 6 tahun persis. Bila di bulan September (2016) air mata itu mengalir karena rumahnya dibongkar, maka Agustus 2022 air mata boleh menetes karena terharu punya rumah yang baru di tempat ini," kata Anies di lokasi, Kamis, 25 Agustus.

"Kita, negara harus berjanji agar tidak mengulangi peristiwa yang terjadi di Bukit Duri. Itu sudah jadi sejarah. Pemprov DKI juga begitu, tidak bisa lagi kita melakukan tindakan seperti yang kita saksikan. Kita ambil hikmahnya ke depan," lanjut Anies.

Rumah susun ini mulai dibangun sejak Oktober 2021 lalu. Pembangunan kampung susun ini direncanakan secara kolaboratif bersama warga melalui community action plan (CAP).

Bangunan berlokasi di lahan HPL Nomor 4 milik Unit Pengelola Kawasan Pusat Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah serta Permukiman (UPK PPUKMP), dengan jumlah 3 blok, 5 lantai, dan 75 unit hunian.

Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung dibangun dengan luas unit hunian 36 meter persegi, terdiri dari ruang privat sebesar 21 meter persegi dan ruang usaha sebesar 15 meter persegi. Ruang usaha disediakan untuk memberi kesempatan bagi penghuni dalam mengembangkan produktivitas ekonomi rumahan dari unit huniannya.

Desain unit hunian dibuat dengan konsep mezanin yang berisi kamar tidur, ruang keluarga, dapur, kamar mandi, balkon, dan ruang usaha/produksi pada setiap unit huniannya.

Jarak antar lantai bangunan memiliki ketinggian 396 cm. Dengan jarak antar lantai yang tinggi ini, memungkinkan dikembangkannya area ekonomi untuk berbagai jenis usaha atau dapat juga diubah menjadi unit hunian tambahan di masa yang akan datang.