Anies Resmikan Rusun untuk Warga Bukit Duri Terdampak Penggusuran Era Ahok
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Diah Ayu/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung untuk warga Bukit Duri yang terdampak penggusuran akibat program normalisasi sungai era mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2016 lalu.

Rumah susun sewa ini terletak di Jalan Kavling DPR Kampung Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.

"Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, pada hari ini kamis 25 agustus 2022, secara resmi dinyatakan digunakan," kata Anies saat meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Kamis, 25 Agustus.

Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung/Diah Ayu-VOI

Rusun yang mulai dibangun sejak Oktober 2021 lalu ini memiliki beberapa tower dengan warna cat berbeda tiap towernya. Satu unit rusun berukuran 36 meter persegi. Di dalamnya, terdapat dua kamar, satu kamar mandi, dan satu ruang tamu.

Dalam kesempatan itu, Anies menyatakan penentuan lokasi pembangunan rusun dilakukan secara musyawarah bersama warga Bukit Duri. Sehingga, rusun yang terbangun di Cakung ini telah sesuai dengan keinginan warga.

"Kita musyawarahkan terus di mana lokasinya. Jadi, tidak seperti kami sekadar tunjuk tempat. Sampai akhirnya diputuskan di lokasi ini, dalam pengambilan keputusan pun dihitung jaraknya, waktu tempuh, kendaraan umumnya," ujar Anies.

Anies menggarisbawahi, pekerjaan penyediaan hunian yang melibatkan masyarakat ini penting dilakukan sebelum konstruksi bangunan dikerjakan.

Meski relokasi pemukiman warga harus dilakukan demi menunjuang pembangunan infrastruktur, Anies mengaku tak mau menggunakan pemaksaan kepada warga terdampak penggusuran untuk bisa menempati hunian baru mereka.

"Tidak mungkin dihindari dalam pembangunan sebuah kota, di mana pemerintah harus bangun jalan tol, harus bangun LRT, pasti harus ada relokasi. Tidak mungkin tidak ada relokasi," urai Anies.

"Yang saya sampaikan, jangan sampai berulang lagi pemaksaan dan juga kekerasan. Tapi kalau relokasinya, tidak mungkin sebuah pembangunan kota di masa yang akan datang tidak ada relokasi. Tapi relokasi dikerjakan dengan baik, dengan komunikasi, dengan perencanaan yang baik, dan itu bisa," tambahnya.