JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan maksud dirinya membawa tanah dari kawasan Kampung Akuarium, Jakarta Utara ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam prosesi penyatuan tanah dan air oleh 34 gubernur se-Indonesia.
Tanah ini diambil langsung oleh ibu-ibu yang kini menghuni rumah susun Kampung Akuarium. Warga rusun tersebut merupakan bekas korban penggusuran Kampung Akuarium saat kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di DKI. Penggusuran dilakukan karena Kampung Akuarium berada di zona pemerintahan.
Setelah pergantian Gubernur DKI, Anies kembali membangun hunian berbentuk rusun sewa yang masih berada di kawasan Kampung Akuarium untuk warga yang pemukimannya pernah digusur Ahok tersebut.
Dari kejadian ini, Anies mengambil makna bahwa tanah Kampung Akuarium merupakan solusi pemerintah untuk memfasilitasi warganya mendapat hunian. Ia ingin pembangunan IKN juga dilakukan serupa pada Kampung Akuarium.
"Harapannya, kota baru yang akan dibangun ini bisa mengedepankan, memprioritaskan rakyat. Sebagaimana masyarakat di Kampung Akuarium yang dulu mereka tersingkirkan, termarjinalkan, tapi sekarang digaris depankan, mendapat fasilitas," kata Anies dilihat dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 14 Maret.
BACA JUGA:
Tanah dari Kampung Akuarium ini, lanjut Anies, memberi pesan bahwa republik ini dihadirkan untuk melindungi setiap tumpah darah dan dihadirkan untuk memberi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Pesan ini yang dititipkan tanah ini. Semoga di kota yang dibangun ini akan bisa menghadirkan pesan utama dan pertama atas pendirian republik ini yaitu menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat," jelas Anies.
Sebagai informasi, prosesi penyatuan tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur di kawasan Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur telah dilakukan pada hari ini, Senin, 14 Maret.
Acara ini diawali dengan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, Jokowi didampingi Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor menerima tanah dan air dari para gubernur untuk kemudian dituangkan ke Bejana Nusantara.
Anies Baswedan yang menggunakan pakaian dinas berwarna cokelat lengkap dengan topi hitam dan masker putih kemudian maju ke depan. Sebelum menyerahkan tanah, dia membungkuk memberi hormat kepada Presiden Jokowi kemudian membuka tutup tempat tanah.
Setelah membuka tutup tempat, dia kemudian menyerahkannya kepada Jokowi yang kemudian tanah dan air itu dituangkan ke Bejana Nusantara.
Berikutnya, Gubernur Aceh giliran Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang mendapatkan kesempatan kedua dan dilanjut dengan para gubernur lainnya, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.