Bagikan:

JAKARTA - Partai NasDem membantah isu Ketua Umumnya, Surya Paloh, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka untuk pamit lantaran beda arah politik pada Pemilu 2024. NasDem mengingatkan pihak yang menggelontorkan isu tersebut agar tak mengarang cerita. 

"Jangan ngarang," tegas Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate, kepada wartawan, Sabtu, 20 Agustus. Johnny mengakui, bahwa Surya Paloh memang bertemu Jokowi sekitar dua jam. Namun, kata dia, pertemuan itu untuk berdiskusi tentang penyelenggaraan negara di tengah tantangan dunia global.

"Topik bahasan lebih mengutamakan pembicaraan terkait kehidupan kebangsaan dan profile politik nasional dan strategi menjaga konsolidasi demokrasi yang lebih matang dan lebih sehat," kata Menkominfo itu.

Selain soal politik nasional, Surya dan Jokowi juga membahas soal kabinet. Akan tetapi, Johnny G menegaskan, hal itu merupakan kewenangan Jokowi. 

"Topik itu yang menjadi porsi tokoh-tokoh nasional, sedangkan masalah portofolio kabinet menjadi domain Presiden yang dari waktu ke waktu selalu dihormati oleh pimpinan Nasdem," kata Johnny.

 

 

Sebelumnya, isu NasDem pamit ke Jokowi disebut oleh Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam dalam diskusi daring bertajuk 'Menakar Gagasan dan Visi Capres 2024', Sabtu, 20 Agustus.

 

Umam mengaku mendapatkan kabar bahwa pertemuan Paloh dan Jokowi di Istana sebagai bentuk pamitan NasDem ke Jokowi karena akan beda arah politik di 2024

 

"Informasi yang beredar, kemarin itu Pak Surya Paloh bertemu dengan Pak Presiden di Istana. Muncul sejumlah informasi bahwa pertemuan tersebut, meskipun diklaim teman-teman dari NasDem itu sebuah pertemuan rutin, tetapi konon kabarnya itu sebuah pertemuan yang menyampaikan sejumlah informasi yang cukup valid yang intinya adalah sebagai bentuk pamitan secara politik sebagai penegasan dari titik beda dari arah perjuangan menuju di 2024," ujarnya.

Menurut Umam, isu NasDem pamit ke Jokowi karena beda arah politik di 2024 menguat, akan memunculkan gerbong baru koalisi menuju 2024. Koalisi NasDem, Partai Demokrat, dan PKS pun menguat menuju 2024.