Buntut Oknum Guru Aniaya Siswa SMKN 1 Jakarta, DPRD DKI Bakal Panggil Dinas Pendidikan
Ilustrasi (Foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengungkapkan pihaknya akan memanggil jajaran Dinas Pendidikan DKI untuk meminta klarifikasi mengenai kasus penganiayaan oknum guru pada siswa SMKN 1 Jakarta.

Selain kasus penganiayaan, Komisi Bidang Kesejahteraan Rakyat ini juga akan meminta penjelasan mengenai sejumlah kasus seperti tindakan diskriminasi dan intoleransi di sekolah.

"Berarti kan ada beberapa masalah yang memang harus dilempengkan. Yang pasti kita nanti akan coba klarifikasi dengan memanggil Disdik membahas beberapa hal," kata Iman saat dihubungi, Selasa, 16 Agustus.

Terhadap kasus penganiayaan SMKN 1 Jakarta, Iman memandang tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan. Sebab, guru merupakan teladan para siswa.

"Kalau pun ini terjadi nggak diperbenarkan, apapun tidak boleh karena guru itu kan sebagai contoh teladan, walaupun anak itu nakal. Jadi, sudah enggak model dengan cara-cara begitu lagi," urai Iman.

Senakal-nakalnya siswa, Iman memandang ada cara lain yang bisa dihadapi guru untuk mendisiplinkannya. Mulai dari pemberitahuan kepada orang tua masing-masing, hingga memfasilitasi bimbingan konseling.

"Ada mekanisme cara menghukumnya sejauh apa nakalnya. Yang pasti, sudah nggak zamannya lagi dengan menyiksa-nyiksa. Diberi tahu, lah kepada orang tuanya. Konsulingnya juga perlu, kenapa anaknya begini, apakah ada tekanan di rumah, atau apa," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar SMKN 1 kelas XII berinisial RH (18) mendapati luka lebam di mata akibat dianiaya salah satu oknum guru berinisial HT di sekolahnya.

Ramdhani, orang tua korban mengatakan, anaknya dianiaya di dalam ruang guru olahraga Jumat 12 Agustus.

"Anak saya mengalami luka memar dibagian mata sebelah kanan, terus bibirnya juga terluka. Kami juga sudah visum ke RSCM Jakarta Pusat," kata Ramdhani saat dikonfirmasi wartawan, Senin, 15 Agustus.

Ramdhani melanjutkan, kejadian itu berawal saat oknum guru berinisial HT mendapat kabar bahwa ada pemalakan yang dilakukan RH terhadap adik kelasnya.

"Anak saya saja tidak tahu masalah adanya pemalakan yang menimpa murid kelas X. Pas di panggil terus ditanya anak saya, kemudian anak saya jawab tidak tahu," ujarnya.

Setelah anaknya menjawab tidak tahu, lanjut anggota TNI itu, oknum guru langsung menampar RH. Tidak hanya itu, RH juga dipukul pada bagian dada dan dibalikkan badannya hingga diinjak.