Komnas HAM Tegaskan Semua Pihak Harus Tunggu Hasil Autopsi Ulang Brigadir J
DOK ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menegaskan semua pihak harus menunggu hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J untuk menjawab penyebab kematiannya.

"Pertanyaan terbesar adalah apakah almarhum Yoshua ini meninggal semata-mata karena tembakan atau ada penyebab lain, saya kira itu harus dijawab secara scientific,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dilansir ANTARA, Jumat, 5 Agustus.

Dengan adanya autopsi ulang maka semua pihak harus menunggu hasil dan menghindari perdebatan. Apalagi, tim yang ditunjuk melakukan autopsi ulang adalah para ahli yang kredibel di bidangnya.

Tidak hanya itu, tim yang melakukan autopsi ulang melibatkan unsur TNI serta dipantau langsung oleh pengacara, Komnas HAM, dan Kompolnas.

Taufan mengatakan dari seluruh pemetaan yang dilakukan lembaga tersebut, maka yang menjadi fokus ialah antara rumah pribadi ke rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Dia mengatakan Komnas HAM sengaja tidak terlalu membahas yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah. karena menemukan fakta-fakta di Magelang dalam suasana gembira dengan adanya perayaan. Pada saat itu, Brigadir J dan Bharada E juga berada di tempat yang sama.

Selain itu, Taufan meluruskan Irjen Ferdy Sambo tidak secara bersama-sama dengan rombongan dari Magelang ke Jakarta, melainkan ia menggunakan pesawat.

"Dengan bukti-bukti yang kami dapatkan, yakni tiket, kami mendapatkan kepastian bahwa dia tanggal 7 pagi, pukul 07.00 WIB dengan satu ajudannya berangkat dari Yogyakarta menuju Jakarta," jelas Taufan.

Sementara, rombongan istri Ferdy Sambo, Bharada E, Brigadir J, termasuk asisten rumah tangga dan lainnya berangkat ke Jakarta. Semuanya terekam melalui CCTV dan sampai sekitar 15.30 WIB. Namun, Komnas HAM akan mencek ulang kalibrasi rekaman itu.

"Kita tidak menerima begitu saja data-data yang diberikan oleh Mabes Polri, namun kita memiliki ahli independen untuk memeriksa," jelas dia.

Hal tersebut guna memastikan apakah rekaman CCTV yang diberikan terdapat editing atau manipulasi. Melalui rekaman itu, Komnas HAM melihat Ferdy Sambo bersama ajudannya didampingi petugas tes usap PCR masuk ke dalam rumah.

Tidak lama berselang, rombongan istri Ferdy Sambo termasuk Bharada E dan Brigadir J juga datang dan melakukan tes usap PCR di rumah pribadi yang terletak di Jalan Saguling, Duren Tiga.