Pasukannya Dipukul Mundur Ukraina: Presiden Putin Tetap Puji Persenjataan Rusia, Siap Tawarkan Senjata Canggih untuk Sekutu
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Wikimedia Commons/The Presidential Press and Information Office)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Hari Senin, Moskow siap untuk menjual senjata canggih kepada sekutu secara global dan bekerja sama dalam mengembangkan teknologi militer, saat militernya menghadapi perlawanan hebat di Ukraina.

Pasukan Moskow dipukul mundur dari dua kota terbesar Ukraina dan membuat kemajuan lambat, dengan biaya besar di timur negara itu, perang sejauh ini belum terbukti menjadi pertunjukan yang meyakinkan bagi industri senjata Rusia.

Namun, Presiden Putin yang berpidato dalam Forum Teknis Militer Internasional Army-2022 di Kubinka, Moskow, bersikeras persenjataan Rusia bertahun-tahun unggul dalam persaingan.

Rusia menghargai ikatan yang kuat dengan Amerika Latin, Asia dan Afrika, "dan siap untuk menawarkan kepada mitra dan sekutu jenis senjata paling modern, dari senjata kecil hingga kendaraan lapis baja dan artileri, pesawat tempur dan kendaraan udara tak berawak," katanya.

"Hampir semuanya telah digunakan lebih dari sekali dalam operasi tempur nyata," sebut Presiden Putin, melansir Reuters 15 Agustus.

Dia mengatakan, Rusia dapat menawarkan model dan sistem baru. "kita berbicara tentang senjata presisi tinggi dan robotika, tentang sistem tempur berdasarkan prinsip fisik baru."

"Banyak dari mereka bertahun-tahun, atau mungkin beberapa dekade di depan rekan-rekan asing mereka, dan dalam hal karakteristik taktis dan teknis mereka secara signifikan lebih unggul dari mereka," jelasnya.

Terpisah, analis militer Barat menilai, apa yang mereka anggap sebagai kinerja buruk pasukan dan persenjataan Rusia di Ukraina, dapat membuat ekspor senjata Moskow kurang menarik bagi pembeli potensial.

Sementara, Ukraina telah menggunakan persenjataan yang dipasok AS secara efektif, terutama sistem roket canggih HIMARS, dengan Rusia mengalami serangkaian pukulan besar, termasuk penghancuran pangkalan udara di semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia pekan lalu.

Namun demikian, Presiden Putin mengatakan pasukan Rusia dan proksinya di wilayah Donbas Ukraina timur memenuhi semua tugas mereka.

"Selangkah demi selangkah mereka membebaskan tanah Donbas," tukasnya.

"Saya ingin menekankan, Rusia berdiri untuk pengembangan kerja sama teknis militer terluas yang komprehensif. Hari ini dalam kondisi kepercayaan di dunia multipolar yang muncul, ini sangat penting," kata Putin.

"Kami sangat menghargai kenyataan bahwa negara kami memiliki banyak sekutu dan mitra yang berpikiran sama di berbagai benua. Ini adalah negara-negara yang tidak menyerah pada apa yang disebut hegemon, para pemimpin mereka menunjukkan karakter maskulin yang nyata dan tidak membungkuk," pungkasnya.