SULTENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong melaporkan sekitar 30 warga Desa Torue, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengungsi terdampak banjir susulan.
Sekretaris BPBD Parigi Moutong Moh Rivai mengatakan, para pria yang terdampak banjir menempati lingkungan rumah tidak ikut mengungsi untuk mencegah aksi pencurian.
"Sebanyak 30 orang perempuan dan anak-anak mengungsi di kantor desa. Laki-laki pulang jaga rumah, mereka khawatir jangan sampai di ada orang-orang tertentu memanfaatkan situasi ini mencuri," kata Rivai ketika dihubungi, Minggu 14 Agustus.
Ia mengungkapkan, puluhan warga di posko pengungsian telah diberikan makanan siap saji, termasuk warga yang bertahan di rumah.
Sebagian warga dibantu relawan juga mulai membersihkan rumah dari genangan air disertai lumpur bekas banjir pada Minggu 14 Agustus sore.
Diberitakan sebelumnya, banjir susulan disertai lumpur merendam pemukiman warga di Dusun 2, Dusun 3 dan Dusun 5 di Kabupaten Parigi Moutong pada Minggu 14 Agustus sekitar pukul 13.00 WITA.
Akibat bencana alam ini arus lalu lintas kendaraan terputus karena aliran air cukup deras.
"Saat ini situasi berangsur kondusif. Rumah-rumah warga yang masih terendam lumpur besok dilanjutkan pembersihan," ujar Rivai.
BACA JUGA:
Ia menjelaskan, saat ini status tanggap bencana masih berlaku di Desa Torue, karena Pemerintah Daerah (Pemda) setempat telah mengeluarkan kebijakan perpanjangan penanggulangan tanggap darurat sejak 12 Agustus hingga 12 September 2022.
Ia menambahkan, kebutuhan logistik warga terdampak masih menjadi prioritas. Namun, ketersediaan stok yang ada di posko masih mencukupi.
"Distribusi logistik kami atur, supaya tersalur secara merata," ucap Rivai disitat Antara.
Hingga kini, warga masih membutuhkan air bersih untuk digunakan memasak, mandi, mencuci dan untuk membersihkan rumah terendam lumpur.
"Secara konsisten pemerintah terus mendampingi warga terdampak serta memprioritaskan kebutuhan dasar mereka," tandasnya.