PARIMO - Banjir bandang yang pada 28 Juli 2022 melanda Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, telah menyebabkan setidaknya 63 rumah warga rusak dan hilang tersapu banjir menurut data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Menurut Sekretaris BPBD Kabupaten Parigi Moutong Moh Rivai di Torue, Kamis, banjir bandang menyebabkan 32 rumah rusak beras, yang meliputi 20 unit rumah di Dusun II dan 12 unit rumah di Dusun III yang berada di daerah pesisir pantai Torue.
Di samping itu, ia melanjutkan, ada 21 rumah warga yang rusak ringan (13 unit di Dusun II dan 8 unit di Dusun III) akibat banjir dan 10 rumah warga yang hilang tersapu banjir di Dusun II.
Rivai mengatakan 47 perahu milik nelayan setempat juga hilang akibat banjir bandang.
Menurut data BPBD, banjir bandang yang terjadi di Desa Torue berdampak pada 507 keluarga yang terdiri atas 1.459 orang, termasuk 27 ibu hamil, 42 bayi, 164 balita, 177 warga lanjut usia, dan lima penyandang disabilitas.
"Pemerintah menyiapkan tiga titik posko pengungsian yakni balai desa, masjid, dan rumah Kepala Desa Torue," kata Rivai dilansir ANTARA, Kamis, 4 Agustus.
Rivai mengatakan banjir bandang memaksa 336 keluarga mengungsi, dengan perincian 120 keluarga mengungsi di Masjid Al-Ikhlas Dusun III, 50 keluarga mengungsi di Balai Desa Torue, dan 166 keluarga mengungsi di Rumah Kepala Desa Torue.
Kantor Camat Torue, Kantor Desa Torue, Kantor Urusan Agama, gedung Balai Latihan Kerja, sekolah, tempat ibadah, puskesmas, dan sambungan pipa air bersih juga kena dampak banjir bandang.
BACA JUGA:
Rivai mengatakan, sambungan pipa dalam sistem penyediaan air minum masih rusak sehingga warga kesulitan memperoleh air bersih.
Tim Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Pertanahan Parigi Moutong, menurut dia, sedang memperbaiki pipa induk di bagian hulu sungai.
Pemerintah daerah dan relawan membantu pembersihan rumah warga dari lumpur dan material sisa banjir.
"Kami mengupayakan secepatnya rumah-rumah warga terdampak bersih dari material lumpur supaya mereka bisa segera kembali ke rumah masing-masing. Lalu, bagi warga yang kehilangan tempat tinggal dan rumah rusak, pemerintah akan memfasilitasi hunian sementara," kata Rivai.