JAKARTA - Eks pengacara Bharada Richard Eliezer atau yang dikenal Bharada E, Deolipa Yumara mengatakan dirinya kini akan menjadi penyanyi. Dia akan membuat album berjudul Gangster Sambo.
Hal ini disampaikannya menanggapi soal penghentian dirinya sebagai pengacara Bharada E pada 10 Agustus lalu. Bharada E merupakan tersangka penembak Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
"Apa ya judul albumnya, oh iya, Gangster Sambo. Ingat ya, judul albumnya Gangster Sambo," kata Deolipa kepada wartawan di Depok, Sabtu, 13 Agustus.
Dirinya mengungkap ada 13 lagu yang akan dinyanyikannya, di antaranya adalah nyanyian kode hingga status quo sebagai tersangka. Nyanyian ini diciptakannya sendiri dan didasari dari kondisi yang terjadi saat ini.
"Ini semua dibikin oleh otak dan pikiran saya sendiri berdasarkan rekam-rekam jejak di dunia ini," tegasnya.
Deolipa angkat bicara soal penghentian dirinya sebagai kuasa hukum. Menurutnya, proses ini sebenarnya cacat formil.
Hanya saja, dia sebenarnya biasa saja menanggapi pemecatan ini. "Ketika ada berita pemecatan dari Bareskrim atau Bharada E saya rasa itu cacat formal pemecatannya," ungkapnya.
"Kalau tanggapan ya saya biasa aja. Orang kita juga enggak punya apa-apa kan. Tanggapannya, kan? Biasa aja," sambungnya.
Namun, dia membenarkan dirinya menuntut pembayaran fee sebesar Rp15 triliun. Uang ini kata dia sebagai upah tak tidur selama beberapa hari ketika menjadi kuasa hukum Bharada E.
"Saya memang akan meminta fee, belum menggugat ya, minta fee selama lima hari kerja dan tidak tidur-tidur," ujarnya.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, Bharada E sudah dua kali mengganti pengacara. Pertama yakni, Andreas Nahot Silitonga dan beralih kepada Deolipa Yumara dan Burhanuddin.
Kini Bharada E telah menunjuk pengacara lainnya bernama Ronny Talapessy.