Bantu Non-Muslim Asal AS Masuki Mekkah Secara Ilegal Kemudian ke Gunung Arafah, Warga Arab Saudi Ditangkap dan Dihadapkan ke Penuntut Umum
Ilustrasi Mekkah, Arab Saudi. (Wikimedia Commons/Adeeb Atwan)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang warga negara Arab Saudi ditangkap dan telah dirujuk ke Penuntut Umum, karena memfasilitasi masuknya jurnalis non-Muslim ke Mekah, melanggar hukum negara yang melarang non-Muslim memasuki kota, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan pada Hari Jumat.

“Polisi wilayah Mekkah telah merujuk seorang warga ke Penuntut Umum, yang terlibat dalam mentransfer dan memfasilitasi masuknya seorang jurnalis (non-Muslim) (yang) memegang kewarganegaraan Amerika Serikat ke kota suci Mekah, dengan melewati jalan yang didedikasikan untuk Muslim hanya dalam pelanggaran eksplisit terhadap hukum yang melarang masuk ke Mekah bagi non-Muslim,” kata pernyataan SPA, melansir Arab News 22 Juli.

“Oleh karena itu, dia ditangkap, dan tindakan hukum diambil terhadapnya,” tambah pernyataan itu.

Sementara itu, juru bicara Kepolisian Makkah memperingatkan, orang asing yang datang ke Arab Saudi harus menghormati dan mematuhi hukum negara, terutama yang berkaitan dengan Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Siapa pun yang melanggar larangan masuk non-Muslim tidak akan ditoleransi dan pelakunya akan dihukum, tambah juru bicara itu.

Diketahui, wartawan yang melakukan kejahatan itu juga telah dirujuk ke Penuntut Umum dan prosedur yang diperlukan akan dilaksanakan, kata pernyataan SPA. Kantor berita AFP yang berbasis di Prancis sebelumnya melaporkan bahwa jurnalis Gil Tamary, yang bekerja untuk Channel 13 Israel, telah memposting video dirinya di Twitter menyelinap ke Mekah.

Dalam video tersebut, Tamary terlihat mendaki Gunung Arafat, sebuah situs suci tempat umat Islam berkumpul selama haji, dan berbicara tentang bagaimana dia selalu ingin mengunjungi Mekah.

Setelah video tersebut mendapat kecaman luas secara online, jurnalis tersebut meminta maaf dalam sebuah tweet dan mengatakan, dia tidak bermaksud menyinggung umat Islam, tetapi ingin “menunjukkan pentingnya Mekah dan keindahan agama.”