JAKARTA - Pegiat media sosial Denny Siregar memandang pelabelan kadal gurun alias "kadrun" dalam dinamika politik nasional harus tetap ada.
Menurutnya, istilah itu membuat publik mudah dalam mengkategorikan individu atau kelompok dalam masyarakat, utamanya media sosial.
"Sudah benar kita melabeli mereka yang dagangan politik pake agama Islam dengan sebutan "kadrun"," ujar Denny lewat akun Twitternya, @Dennysiregar7, Jumat 22 Juli.
Denny menilai kelompok yang disebutnya kadrun itu kerap memakai narasi yang seolah mewakilkan umat muslim. Maka dari itu, pelabelan terhadap orang atau kelompok memakai istilah kadrun, menurut Denny sangat penting.
"Coba kalo engga, wah mereka bisa mengklaim bahwa mereka mewakili umat Islam," tuturnya.
BACA JUGA:
Bagi Denny, pelabelan kadrun bukanlah pelabelan terhadap umat muslim. Menurutnya, itu dua hal berbeda yang dipisahkan dalam bermasyarakat maupun bermedia sosial.
"Islam ya Islam. Kadrun ya kadrun. Bedanya jauh kayak Tom Cruise ama Tope asam urat," ujar Denny Siregar.
Istilah kadrun diketahui pelabelan terhadap pihak yang berseberangan dengan "cebong", pendukung Joko Widodo dalam momen Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Kadrun merupakan pergeseran dari istilah "kampret", yang pada medio Pilpres 2019 banyak digunakan akun-akun media sosial pendukung Prabowo Subianto.