Tegaskan Sanksi Tak Bisa Memisahkan Rusia dari Dunia, Presiden Putin: Kami Tidak akan Menyerah
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Wikimedia Commons/The Presidential Press and Information Office)

Bagikan:

JAKARTA - Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia setelah operasi militer Moskow di Ukraina, yang menargetkan bisnis, ekonomi, media, olahraga hingga kebudayaan Rusia.

Rusia tidak dapat berkembang dalam isolasi dari seluruh dunia, tetapi isolasi tidak akan terjadi meskipun ada sanksi Barat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Hari Senin.

"Di dunia modern, tidak mungkin hanya menggambar lingkaran di sekitar sesuatu dan melampirkannya," kata Presiden Putin, dikutip dari Sputnik News 19 Juli.

Lebih jauh Pemimpin Rusia melanjutkan dengan menerangkan, Moskow tidak akan 'bingung' dengan upaya Barat untuk membatasi atau bahkan sepenuhnya menutup akses ke produk teknologi tinggi.

"Kami tidak akan menyerah atau bingung, atau bahkan, seperti yang diprediksi oleh banyak simpatisan kami, beberapa dekade ke belakang dalam hal pembangunan," ujar Presiden Putin.

"Tentu saja tidak. Sebaliknya, menyadari banyaknya kesulitan yang kami hadapi, kami akan secara aktif mencari solusi baru, secara efektif memanfaatkan cadangan teknologi kami yang ada, dan pengembangan perusahaan inovatif dalam negeri," tegasnya.

Sebagai bagian dari mekanisme yang akan memungkinkan negara untuk mengatasi masalah akibat sanksi, Presiden Putin mencantumkan keterlibatan modal swasta di perusahaan Rusia, serta upaya dan kontrol tambahan dalam hal proyek teknologi tinggi.

Sebelumnya, Presiden Putin mengakui bahwa banyak risiko yang disebabkan oleh sanksi masih ada, tetapi menyoroti bahwa pembatasan Barat telah menjadi bumerang bagi mereka yang memberlakukannya. Amerika Serikat, serta beberapa negara Eropa, telah menghadapi inflasi yang melonjak dan harga energi yang meroket setelah sanksi anti-Rusia.

Awal pekan ini, Uni Eropa mempertimbangkan gagasan untuk membuat perubahan pada beberapa sanksi anti-Rusia, terutama yang terkait dengan gas, minyak dan pupuk. Langkah itu diperkenalkan sebagai cara yang mungkin untuk menghindari risiko menghambat ekspor makanan.