Debat Pilkada Makassar: Imun Tawarkan Program RT Cegah Tawuran, Deng Ical Jawab Sindiran Danny Pomanto
Debat Pilkada Makassar (Youtube KPU Makassar)

Bagikan:

JAKARTA - Persoalan tawuran di Kota Makassar menjadi perhatian pasangan calon wali kota-wakil wali kota Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin Nurdin Halid (Imun). Tawuran disebut bisa dicegah asal ada kegiatan positif.

“Menurut kami kenapa sampai ada tawuran di Makassar sampai ke warga karena kita seharusnya banyak melakukan kegiatan positif mulai dari tingkat RT. Kita bisa buatkan program, Imun membuat kegiatan dari tingkat RT sampai kecamatan,” kata Zunnun dalam debat Pilkada Makassar yang ditayangkan lewat Youtube KPU Makassar, Sabtu, 7 November.

Pernyataan ini disampaikan Zunnun terkait tema strategi calon membentuk masyarakat Makassar yang berbudaya hingga ekses sosial seperti tawuran. Soal tema ini, calon wali kota Makassar, M Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto berbicara mengenai rekonstruksi sosial budaya. Dua program yang ditawarkan yakni penataan total destinasi budaya dan sejarah serta penguatan city branding dengan memperbanyak festival.

Calon nomor urut 3, Syamsu Rizal (Deng Ical) menyebut rekayasa budaya konsepnya sangat pas dengan program Kampung Sombere. Program dari pasangan Dilan ini menyebut paduan intervensi kebijakan pemerintah dengan tetap melibatkan partisipasi masyarakat dalam satu kampung.

“Rekayasa budaya sebuah konsep sangat aktual, pas dengan kampung sombere, membuat satu kampung dengan intervensi pemerintah dan kesedaran penuh kelompok masyarakat membuat kebijakan dan mengatur pranata sosial. Kampung sombere diintervesi kebijakan pemerintah, ada partisipasi, yang akan kita lakukan menggalang kepedulian umat, sehingga ada sharing resources,” papar Deng Ical.

Penjelasan ini ditanggapi Danny Pomanto. Dia mempertanyakan program sosial budaya pada visi-misi calon nomor urut 3 Deng Ical-Fadli Ananda.

“Isu keamanan sosial budaya tidak tampak pada visi paslon 3, semua yang harus kita katakan harus tertulis karena harus direncanakan dengan baik,” kata Danny Pomanto.

Merespons itu, Deng Ical menegaskan butuh aksi nyata bukan sekadar jargon dalam membangun Kota Makassar.

“Ini mi, kalau bicara jargon kita cuma bicara mimpi-mimpi, maka kami buat program 100 hari kerja menyatukan data sosial kita buat forum RT memastikan berapa orang miskin, berapa putus sekolah sehingga kita bisa petakan solusi kita betul betul riil,” kata Deng Ical menjawab Danny Pomanto.