Bagikan:

JAKARTA - Salah satu pulau di Kepulauan Seribu, yakni Pulau Panjang menjadi sorotan setelah dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pada akhir Juni lalu.

Kepala Suku Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu Puji Astuti menuturkan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu memang tengah mengembangkan destinasi wisata religi di Pulau Panjang.

"Destinasi wisata religi di Pulau Panjang ini inovasi Pemkab Kepulauan seribu. Awalnya memang ada makam. Mengingat, Kepulauan Seribu ini basisnya pariwisata, sementara secara kajian umum, destinasi wisata daerah utara masih kurang," kata Puji saat ditemui VOI di Kepulauan Seribu, Selasa, 14 Juni.

Puji mengungkapkan, Pulau Panjang kerap dikunjungi oleh wisatawan dari kelompok ibu-ibu pengajian hingga majelis taklim. Mereka mengunjungi makam Sultan Maulana Mahmud Zakaria yang terletak di tengah pulau.

Kemudian, terdapat juga masjid yang dibangun oleh pihak swasta sebagai bantuan partisipasi kepada Pemkab Kepulauan Seribu karena kerap menggunakan landasan helikopter (helipad) yang terletak di dekatnya.

Lalu, Pemkab Kepulauan Seribu juga telah mengecat ulang fasilitas wisata dan akses jalan dari dermaga Pulau Panjang menuju makam dan masjid. Ke depannya, Pemkab akan menempatkan kios UMKM seperti penjual suvenir hingga wisata kuliner.

"Dalam pengembangan ke depan, nanti akan ditambah UMKM dan wisata kuliner juga. Namun, mengingat saat ini sedang dalam tahap pembangunan dan perapian dari lokasi destinasinya, ini masih akan kita upayakan ke depannya," ujar Puji.

Salah satu destinasi wisata di Pulau Panjang (Foto: Diah Ayu/VOI)  

Namun, Puji belum bisa memastikan kapan pengembangan wisata religi Pulau Panjang selesai dilakukan. Sebab, Pemkab Kepulauan Seribu tak mengajukan penganggaran khusus untuk pengembangan wisata ini.

Karenanya, Puji menyebut pihaknya membuka ruang kolaborasi kepada pihak swasta lain untuk membantu mengembangkan wisata religi Pulau Panjang dalam skema corporate social responsibility (CSR).

"Anggarannya kita kolaborasi saja. Bisa dari SKPD atau bantuan CSR dari swasta yang tidak mengikat. Kami terbuka. Kalau memang ada CSR-nya melalui kita, diterima saja, selama tidak ada ikatan apapun," imbuhnya.