JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan banjir yang akan menggenang Jakarta selama musim hujan akan kembali surut dalam waktu 6 jam.
Hal ini disampaikan Anies dalam apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di Jakarta dengan jajaran Pemprov DKI, TNI, Polri, dan stakeholder terkait di Dermaga JICT II, Jakarta Utara.
"Tanggung jawab kita menyiapkan seluruh kekuatan untuk bisa mengeringkan genangan dalam waktu kurang dari 6 jam," kata Anies, Rabu, 4 November.
Namun, ada tantangan yang mesti dilalui dalam menanggulangi banjir di Jakarta agar mencapai target pengeringan selama enam jam, yakni aliran air yang datang dari tiga penjuru.
Pertama adalah hujan lokal. Bila curah hujan lokal turun secara intensif, maka muncul potensi banjir. Kedua adalah hujan lebat di pegunungan yang memiliki dampak airnya akan mengalir ke pesisir Jakarta lokasinya di pesisir.
"Ada masa persiapan harus kita lakukan bila di kawasan pegunungan terjadi hujan yg amat lebat. Kita memiliki waktu utk bersiap, karena perjalanan air dari Bendung Katulampa sampai Jakarta sekitar 9 sampai 10 jam," ujar Anies.
BACA JUGA:
Tantangan ketiga adalah banjir akibat permukaan air laut yang meninggi di kawasan dengan permukaan tanah yang menurun. Maka, kondisi ini akan mengakibatkan banjir rob.
"Karenanya, apel hari ini diselenggarakan di pesisir untuk mengirimkan pesan kepada semuanya bahwa perhatian kita pada penanganan banjir bukan saja air dari pegunungan, bukan saja hujan lokal, tapi juga di kawasan pesisir pantai," tutur dia.
Karenanya, Anies meminta seluruh jajaran Pemprov DKI maupun stakeholder terkait penanganan banjir untuk memegang tiga prinsip, yakni siaga, tanggap, dan galang.
Prinsip siaga, kata Anies, artinya menyiapkan potensi yang dimiliki untuk bisa menghadapi musim hujan yang mengakibatkan banjir. Lalu, prinsip tanggap adalah pemantauan perkembangan cuaca dengan semua proyeksi turun hujan.
"Tanggap ini harus jadi keseharian kita di minggu-minggu ke depan. Benar-benar dipastikan bahwa kita memiliki SOP yang sinergis antar seluruh jajaran, sehingga bisa bekerja di lapangan dengan sebaik-baiknya," jelas Anies.
Ketiga, prinsip galang, yakni kemampuan semua unsur petugas untuk mengumpulkan semua kekuatan bergotong-royong menghadapi bencana banjir.
"Apa yang jadi tanggung jawab bagi unsur lain adalah tanggung jawab bagi kita. Kita semua harus memiliki kemauan untuk berbagi pahala dengan unsur-unsur yang lain agar bersama-sama menanggulangi bila terjadi banjir," kata Anies.