Bagikan:

JAKARTA - Potensi lonjakan kasus COVID-19 akibat libur panjang menjadi kekhawatiran. Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut saat ini belum ada lonjakan kasus.

"Kalau untuk satu atau dua hari ini, belum ada peningkatan kasus COVID-19 yang khusus, ya," kata Anies di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 3 November.

Berkaca pada masa libur panjang pertengahan bulan Agustus lalu, lonjakan kasus COVID-19 terjadi akibat banyak masyarakat yang pergi ke luar kota untuk berlibur.

Karena itu, Anies memastikan kapasitas tempat tidur perawatan inap dan ICU pasien COVID-19 masih tersedia jika terjadi lonjakan kasus usai libur panjang akhir Oktober tersebut.

Menurut Anies, saat ini, keterisian ruang rawat inap isolasi COVID-19 masih berada di bawah 55 persen. Sementara, untuk ruang ICU masih pada angka 58 persen. Bahkan, saat ini keterisian isolasi COVID-19 di hotel-hotel menurun menjadi 21 persen.

"Kapasitasnya ada. Kita bersyukur bahwa angka (keterisian) menurun. Tapi, tentu kita berharap (angka kasus COVID-19) ini tidak melonjak," sebut dia.

Karena itu, sebelum libur panjang berlangsung, Anies mengaku sudah meminta gugus tugas RW berpesan kepada warganya. Jika ada warga yang baru berpergian atau liburan dan mengalami gejala, segera ke puskesmas untuk dilakukan observasi.

"Sehingga bila ada gejala bisa langsung dideteksi lebih awal. Bila perlu, dilakukan testing. Karena, kami tahu bila terjadu libur panjang Agustus, maka terjadi lonjakan kasus," ungkap Anies.