Anies Khawatir Lonjakan Kasus COVID-19 di DKI karena Demo Terjadi 2 Pekan Lagi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (DOK. Humas Pemprov DKI)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkhawatirkan terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19 di ibu kota. Kekhawatiran ini muncul karena demonstrasi di Jakarta yang tak menerapkan protokol kesehatan.

"Fenomena unjuk rasa kemarin kami khawatir berpotensi terjadinya lonjakan kasus sekitar seminggu sampai dua Minggu yang akan datang," ujar Anies kepada wartawan, Sabtu, 10 Oktober.

"Karena kalau ada kejadian itu tidak langsung muncul, tapi satu sampai dua pekan setelahnya. Mudah-mudahan tidak terjadi," sambungnya.

Selain itu, perkiraan adanya lonjakan kasus juga berdasarkan data yang ada. Contohnya data peningkatan kasus yang terjadi pada September karena dipengaruhi faktor libur panjang di akhir Agustus.

"Karena itulah saya berharap kepada semuanya antisipasi karena akhir bulan ini ada libur panjang. Libur panjang Maulid Nabi hari Kamis. Cuti bersama Rabu dan Jumat. Ada lima hari. Karena saya imbau kepada seluruh masyarakat jangan sampai timbul klaster keluarga yang sangat besar karena libur bersama," ujar Anies

Sementara itu dari data Kementerian Kesehatan per 9 Oktober angka kasus positif bertambah 4.094 kasus. Sehingga, total akumulasi kasus positif sejak COVID-19 ditemukan di Indonesia mencapai 324.658 orang.

Sementara untuk kasus sembuh bertambah 3.607 sehingga totalnya ada 247.667 orang. Kemudian, kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 97 orang dan totalnya 11.677 orang.