Bagikan:

JAKARTA - Bulgaria mengatakan mengusir 70 staf diplomatik Rusia karena kekhawatiran spionase pada Hari Selasa, telah membatasi jumlah perwakilan Moskow ketika ketegangan antara dua negara yang pernah menjadi sekutu dekat pecah di Ukraina.

Langkah tersebut, yang diumumkan oleh kementerian luar negeri dan perdana menteri, adalah pengusiran terbesar diplomat Rusia oleh Sofia dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari setengah ukuran jejak diplomatik Moskow di negara Balkan.

"Hari ini kami telah mengusir 70 diplomat Rusia. Banyak dari mereka bekerja langsung untuk layanan (intelijen) dan peran diplomatik mereka lebih seperti kedok," kata Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov, yang pekan lalu kehilangan kepercayaan pemilih parlemen, melansir Reuters 29 Juni.

Keputusan itu mengurangi separuh kehadiran diplomatik Rusia, yang menurut Petkov berjumlah 114 pada akhir April.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Bulgaria mengatakan keputusan untuk mengusir begitu banyak staf diplomatik Rusia dirancang untuk menurunkan ukuran misi Moskow menjadi perwakilan Bulgaria di Moskow.

Juga sebagai tanggapan terhadap apa yang disebutnya kegiatan yang tidak sesuai dengan Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik, pejabat jargon untuk mata-mata.

Tidak ada tanggapan segera Rusia atas tuduhan mata-mata itu. Tapi, sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Rusia TASS, Moskow, yang pada bulan April memotong gas ke Bulgaria karena penolakannya untuk menyetujui mekanisme pembayaran rubel meskipun ketergantungan yang besar, akan merespon itu.

Petkov telah mengambil sikap yang luar biasa kuat terhadap Rusia, sebagai negara yang menikmati hubungan dekat dengan Moskow selama era komunis dan telah lama menjadi daya tarik bagi turis Rusia.

Dia memecat menteri pertahanannya pada Februari lalu, karena menolak menyebut apa yang digambarkan Rusia sebagai "operasi militer khusus" melawan Ukraina sebagai "perang".

Petkov juga mendukung sanksi Uni Eropa terhadap Moskow, setuju untuk memperbaiki perangkat keras militer Ukraina sementara berhenti mengirim senjata langsung ke Kyiv, dan telah mengeluhkan apa yang sebelumnya disebut ukuran yang tidak proporsional dari kehadiran diplomatik Rusia di negaranya.

"Ini bukan tindakan agresi terhadap rakyat Rusia," terang Petkov, menggambarkan pengusiran itu.

"Ketika pemerintah asing mencoba ikut campur dalam urusan internal kami, kami memiliki lembaga yang akan merespons," jelasnya.

Kementerian Luar Negeri mengatakan Bulgaria membatasi jumlah kehadiran diplomatik Rusia pada 48, serta telah memerintahkan diplomat Rusia yang diusir untuk meninggalkan negara itu pada tengah malam pada Hari Minggu.

"Pada hari Minggu, kami mengharapkan pesawat penuh, dengan 70 kursi, untuk lepas landas ke Moskow," tuaks Petkov.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri mengatakan Bulgaria juga menutup sementara misi diplomatiknya di Kota Ekaterinburg Rusia, mengharapkan Rusia untuk sementara menghentikan kegiatan misinya sendiri di Kota Ruse, Bulgaria.