JAKARTA - Juru bicara Kremlin menilai pengusiran diplomat Rusia dari sejumlah negara beberapa waktu belakangan, sebagai langkah picik yang mempersempit komunikasi diplomatik.
Sejumlah negara memutuskan untuk mengusir diplomat hingga Duta Besar Rusia, lantaran invasi ke Ukraina, sekaligus mengkhawatirkan keamanan nasional dalam negeri mereka.
Pengusiran diplomat Rusia dari negara lain adalah langkah picik, kata sekretaris pers presiden Rusia Dmitry Peskov, Selasa.
"Kami menilai itu negatif, kami menyesalinya," katanya, mengomentari situasi seputar pengusiran diplomat Rusia, dikutip dari TASS 6 April.
"Ini adalah langkah picik untuk mempersempit kemungkinan komunikasi diplomatik, kerja diplomatik dalam kondisi sulit, kondisi sulit dan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. untuk langkah-langkah respon," tegas Peskov.
Beberapa negara Eropa, termasuk Belgia, Belanda, dan Irlandia mengatakan pada 29 Maret, bahwa mereka mengusir diplomat Rusia di tengah operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
Tercatat, Belgia mengusir 21 diplomat Rusia, Belanda 17 diplomat dan Irlandia 4 diplomat. Beberapa negara Uni Eropa lainnya, termasuk Lithuania, Latvia, Estonia, Bulgaria, Polandia, Slovakia, dan Republik Ceko, juga menuntut diplomat Rusia meninggalkan negara mereka.
Pada Hari Senin, Duta Besar Rusia untuk Jerman dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Jerman, untuk diberitahu tentang pengusiran 40 karyawan kedutaan Rusia. Kementerian luar negeri Prancis mengatakan pada hari yang sama Prancis mengusir beberapa diplomat Rusia. AFP mengatakan 35 karyawan kedutaan Rusia telah dinyatakan personae non grata.
Sebelumnya pada Hari Selasa, Kementerian Luar Negeri Swedia mengumumkan pengusiran tiga diplomat Rusia, sementara pemerintah Spanyol memutuskan untuk mengusir 25 pegawai kedutaan Rusia.
Duta Besar Rusia untuk Italia Sergey Razov dipanggil ke kementerian luar negeri Italia untuk diberitahu tentang pengusiran 30 diplomat Rusia. Portugal menyusul dengan pemulangan 10 diplomat Rusia dalam waktu dua minggu. Sedangkan Denmark memulangkan 15 diplomat.
Ingin mempertahankan hubungan diplomatik dengan Rusia, Denmark tidak mengusir duta besar dan staf lainnya. Berbeda dengan Lithuania yang mengusir Duta Besar Rusia pada Hari Senin, menjadi yang pertama di antara negara-negara Uni Eropa.
BACA JUGA:
"Langkah-langkah terkait akan diambil terhadap staf kantor luar negeri negara itu. Rusia akan memberikan tanggapan yang sesuai terhadap pengusiran," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Terkait hal ini, pejabat senior Moskow menyebut Rusia akan merespon pengusiran puluhan diplomatnya oleh negara-negara Barat dengan proporsional, menyebut langkah itu merusak hubungan bilateral.
Rusia akan menanggapi secara proporsional pengusiran diplomatnya dari sejumlah negara Barat, ujar mantan Presiden Rusia sekaligus Wakil Kepala Dewan keamanan Dmitry Medvedev pada Senin malam.