Presiden Jokowi Naik Kereta 12 Jam ke Ukraina dari Polandia Demi Misi Perdamaian
Presiden Joko Widodo (tengah) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) tiba di Rzeszow, Polandia, pada Selasa siang disambut Duta Besar RI/Via ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melaksanakan perjalanan ke Ukraina usai menghadiri KTT G7 di Jerman. Hanya saja, eks Gubernur DKI Jakarta itu harus menempuh perjalanan selama 12 jam menggunakan kereta api dari Polandia.

"Bismillah Presiden Jokowi dalam perjalanan ke Polandia dengan pesawat dan setelah itu langsung ke Ukraina dengan menggunakan kereta api selama 12 jam," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung melalui akun Instagramnya, @pramonoanungw yang dikutip pada Selasa, 28 Juni.

Pramono mengunggah foto dirinya bersama Presiden Jokowi. Terlihat, Presiden Jokowi yang menggunakan setelan jas berwarna abu-abu tampak berbincang dengannya di atas pesawat.

Adapun dalam lawatan ke luar negeri tersebut, Jokowi dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Vladimir Putin. Pertemuan ini, sambung Pramono, membawa misi tersendiri.

"Presiden Jokowi akan bertemu dengan Presiden Zelenskyy dan Presiden Putin untuk menjalankan misi perdamaian," ungkapnya.

Dalam perjalanan itu, sambung Pramono, Presiden Jokowi selalu memberi perhatian kepada rombongan yang ikut serta.

"Presiden Jokowi selalu mengecek setiap kegiatan dengan detail, termasuk perjalanan ke Ukraina dan Rusia dalam rombongan yang sangat terbatas," tegas Pramono.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Presiden Jokowi akan dijadwalkan akan bertemu pemimpin masing-masing negara, yakni Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow dengan perkiraan waktu pertemuan pada tanggal 29—30 Juni 2022.

Sebelum berangkat untuk memulai lawatan luar negerinya pada tanggal 26 Juni 2022, Presiden dalam konferensi pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, menyampaikan misinya ke Ukraina dan Rusia adalah membangun dialog, menghentikan perang, dan membangun perdamaian.

"Setelah dari Jerman, saya akan mengunjungi Ukraina dan akan bertemu dengan Presiden Zelensky, misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelensky, untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian," kata Presiden Jokowi.

Pertemuan dengan Presiden Zelensky, kata Presiden, guna mendorong terbangunnya perdamaian antara Ukraina dan Rusia sebab harus menghentikan perang, dan rantai pasok komoditas pangan harus aktif kembali.

Presiden akan membawa misi serupa dalam pertemuannya dengan Putin, baik membuka ruang dialog perdamaian, mendorong gencatan senjata sesegera mungkin, hingga menghentikan perang.

Setelah dari Rusia, Presiden akan berkunjung ke Uni Emirat Arab guna melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi.