Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mieral (ESDM) Arifin Tasrif mengugkapkan harga keekonomian Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 90 dan RON 92 sudah berada di atas Rp30.000 seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia.

Untuk itu, ia berharap perbaikan logistik di setiap infrastruktur BBM dapat dilakukan agar lebih hemat dan efisien.

"Pemerintah berharap penataan operasional logistik berdampak pada efisiensi mengingat sat ini terjadinya lonjakan harga minyak dunia yang cukup tinggi," ujar Arifin dalam keterangan resmi, Selasa 28 Juni.

Ia menambahkan, saat ini harga minyak dunia sudah berada di atas 100-120 dolar AS per barel.

"Harga keekonomian BBM RON 90 maupun RON 92 (di negara-negara lain), rata-rata di atas Rp30.000. Kita harus antisipasi ini karena situasi krisis energi tidak bisa diramalkan selesai tahun ini atau lebih lama lagi," ungkap Arifin.

Selanjutnya, ia membandingkan dengan harga BBM di Indonesia yang jauh lebih murah. Pertalite (RON 90) saja dijual Rp7.650, Pertamax (RON 92) dijual seharga Rp12.500.

Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat agar menggunakan BBM seefisien mungkin karena berdampak pada membengkaknya alokasi subsidi.

Sebelumnya, Presiden Joko WIdodo dalam acara Rakernas PDI Perjuangan  mengungkapkan, subsidi energi bengkak dari Rp152,2 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan jumlah subsidi energi yang besar itu bisa membangun satu Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Bisa dipakai untuk membangun ibu kota satu karena angkanya sudah Rp 502 triliun. Ini semua yang kita harus ngerti, sampai kapan kita bisa bertahan dengan subsidi sebesar ini. Kalau kita nggak ngerti angka, kita nggak bisa merasakan betapa sangat beratnya persoalan saat ini," kata Jokowi.