MAKASSAR - Sekelompok pemuda dan remaja menjadikan bundaran Centre Point of Indonesia (CPI) Makassar, Sulsel, sebagai sirkuit balap liar. Dinas Perhubungan (Dishub) mewanti-wanti penindakan terhadap pelanggar ketertiban umum.
“Tidak dibenarkan balapan liar, mengganggu ketenteraman,” ujar Kepala Dinas Perhubungan M Arafah Palu dihubungi VOI, Sabtu, 31 Oktober.
Dalam video yang beredar di media sosial, sekelompok pemuda-remaja berada di pinggir jalan bundaran CPI Makassar. Ada juga pengguna motor menggeber laju motornya hingga terjatuh dan mendapat sorakan tepuk tangan dari penonton.
Kadishub Sulsel menyebut pihaknya memang bertugas mengatur arus lalu lintas di area CPI Makassar. Tapi penindakan disebut Arafah berada di tangan Satpol PP Makassar kepolisian.
"Domainnya (Satpol PP) Kota Makassar juga dengan teman-teman kepolisian, tetapi kita pengaturan lalu lintas di dalam," sambung Arafah.
Dia menyebut kepolisian dan Satpol PP pasti berjaga di kawasan CPI Makassar termasuk bundaran yang menjadi arena ‘sirkuit’ balap liar.
BACA JUGA:
Sirkuit Motor Pernah Jadi Bahan Demo
Urusan pembangunan sirkuit motor pernah jadi tuntutan dalam demonstrasi. Demonstran pada Rabu, 28 Oktober, menutup jalan depan gedung DPRD Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo dengan motor menyuarakan aspirasi ini.
"Kami butuh sirkuit, kami bukan geng motor," demikian isi spanduk yang dibawa massa.
Massa pencinta otomotif ini juga menyinggung pemerintah yang selama ini dinilai tidak memberi perhatian.
"Kami tidak butuh tol layang, kami butuh sirkuit, karena tol hanya bisa di gunakan orang elite, kami butuh sirkuit,” ujar orator.