JAKARTA - Polisi masih mendalami kasus pencurian motor yang dilakukan seorang pria mengaku anggota TNI Angkatan Laut. Kapolsek Cilandak Kompol Multazam Lisendra mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap siapa pelakunya.
"Masih lidik, kalau sudah ditangkap nanti dikabari," kata Multazam melalui pesan singkat, Kamis, 16 Juni.
Dihubungi terpisah, pemilik motor, Arpan (38) mengatakan berharap bila pelaku segera ditangkap oleh pihak kepolisian. Agar motornya dapat kembali digunakan untuk bekerja.
"Yang pasti orangnya cepat ketangkep. Iyah bekerja pakai motor N MAX. Itu hasil jeri payah yang dibeli kredit (Nyicil)," kata Arpan saat dikonfirmasi.
Arpan yang sehari-hari bekerja sebagai satpam di salah satu perusahaan di Jakarta terpaksa bekerja dengan menggunakan sepeda motor yang tidak layak pakai.
"Ada Revo cuma rem depan belakangnya macet," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Arpan menjadi korban pencurian sepeda motor oleh pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI.
Arpan menceritakan kejadian itu bermula saat dirinya sedang menemani anaknya di Jalan Andara Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Juni.
BACA JUGA:
Tiba-tiba datang pelaku yang mengaku sebagai TNI di Hankam Pondok Labu. Ketika itu dia menawarkan Arpan sebuah pekerjaan.
“Dia nawar-nawarin pekerjaan. "Kamu kalau mau buka lapak jualan, ngomong saja ke saya”. Saya jawab "iya pak" saya mah iya iya aja, namanya baru kenal, terus dia minta nomor saya. Saya kasih,” kata Arpan dihubungi, Senin, 13 Juni.
“Udah saya kasi, ngobrol-ngobrol, pulang dah nih. Jadi dia duluan pulang, abis itu saya. Memang saya lihat arahnya ke Hankam (Pondok Labu), ya saya percaya dong,” sambungnya.
Lanjut Arpan, pada Sabtu, 4 Juni, pelaku menghubunginya dengan meminta alamat rumahnya. Alasannya ingin mengenal lebih dekat.
“Setelah saya share loc, besokkannya main, dengan berpakain TNI lengkap dan senjata juga. Dia mau main karena mau banyakin saudara, karena di sini engga punya saudara. Ngomong segalam macam lah. Pulang tuh dia,” terang Arpan