Bagikan:

JAKARTA - Warga meminta kepada pemerintah dan aparat untuk segera menutup lokalisasi Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur. Permintaan itu dilontarkan warga saat terjadi proses mediasi antara pihak Gunung Antang dengan warga Rawa Bunga, Senin, 13 Juni. Warga heran, mengapa Kalijodo bisa ditutup, sedagkan Gunung Antang tidak bisa?

"Permintaan dari warga minta tutup lokalisasi prostitusi dan perjudian di Gunung Antang. Itu permintaan warga, segera ditutup," kata Ketua RW 001 Rawa Bunga Dwi Lestari saat dihubungi, Selasa, 14 Juni.

Dwi menyebut, tidak hanya warga Rawa Bunga yang keberatan dengan lokalisasi Gunung Antang, melainkan warga Kayumanis dan Pisangan juga. Sebab, permukiman warga itu berdekatan dengan lokalisasi Gunung Antang yang dianggapnya meresahkan.

"Karena kami sudah bicara terkait warga Kayu Manis dan Pisangan (Baru) yang lokasinya berdekatan dengan Gunung Antang," tutur Dwi.

Dwi juga mengungkapkan, warga banyak yang bertanya terkait keberadaan lokalisasi Gunung Antang yang masih beroperasi sampai saat ini. Dirinya pun meminta pihak terkait segera mengambil langkah tegas dengan menutup lokalisasi prostitusi itu.

"Karena warga banyak bertanya, ada apa lokalisasi tersebut tidak dapat ditutup? Sementara lokalisasi yang lain dapat ditutup. Itu semua (Kalijodo) bisa ditutup kenapa Gunung Antang tidak bisa ditutup?," tanyanya dengan heran.

Dikonfirmasi terpisah, Kasatpol PP Jakarta Timur Budi Novian menyatakan, bahwa permasalahan lokalisasi Gunung Antang sudah dalam pembahasan di tingkat Musyawarah Pimpinan Kota (Muspiko) Jakarta Timur.

"Iya betul. Pemerintah Kota dan jajaran Muspiko Jaktim sedang berkoordinasi dengan pihak PT KAI karena lahan tersebut berada dalam otoritas pengendalian mereka. Kita prinsip siap bantu menata dan menertibkan bersama dengan PT KAI," tegasnya saat dihubungi VOI, Selasa, 14 Juni.