Lagi, Konsumen Mobil Honda Kena Perangkap Sales Nakal, <i>Overlapping</i>
Salah satu unit di dealer Honda Permata Serpong/ Foto: IST

Bagikan:

TANGERANG SELATAN - Penipuan dan penggelapan uang konsumen kerap kali menjadi lahan empuk bagi para sales mobil. Selain terjadi di Honda MT Haryono, terdapat juga kasus yang serupa di Honda Permata Serpong.

Aksi pelaku kali ini disebut overlapping, sebuah istilah di kalangan sales yang artinya meminta konsumen untuk melakukan transfer ke rekening pribadi sales lalu uang tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.

Korban berinisial BE yang berdomisili di Pamulang Tangerang Selatan, mengeluhkan perlakuan salah satu sales Honda Permata Serpong di Jalan Boulevard Gading Serpong, Kabupaten Tangerang yang melakukan penjualan di bulan Oktober 2021 lalu. Saat itu BE mendapat layanan dari seorang sales bernama David, warga Karawaci.

Korban menceritakan bahwa kejadian itu berawal saat dirinya mengunjungi dealer Honda Permata Serpong untuk melihat unit baru Honda pada 24 Oktober 2021.

“Saat itu saya dilayani oleh seorang bernama David. Saya taruh kepercayaan ke dia karena saat itu dia memakai seragam Honda. Saya percaya. David justru meminta saya untuk melakukan transfer sebagian uang DP ke rekening pribadinya. Saya memang tidak sadar bahwa ada imbauan dari Honda Permata untuk tidak melakukan transfer ke rekening pribadi. Tapi seharusnya David yang saat itu membawa nama Honda harusnya memiliki niat baik kepada konsumen.” terang korban saat dihubungi, Selasa 26 April.

BE kembali menjelaskan, dirinya beberapa kali melakukan transfer ke rekening Honda Permata Serpong sebagai jalur resmi. Namun, ia mengaku juga melakukan transfer ke rekening David atas permintaan David yang saat itu disebutnya sebagai pelunasan DP kredit mobil.

Walaupun unit mobil akhirnya turun dan sampai, namun korban melakukan proses transfer dana melebih jumlah total DP yang disepakati.

"Selisih 10 jutaan. Dan David sudah mengakui itu lewat telepon kepada saya. Dia minta maaf dan berencana mengembalikan, namun hingga saat ini belum ada itikad baik." jelas korban.  

“Saya kecewa dengan David, karena nama Honda yang begitu besar, bisa tercoreng hanya karena ulah dia yang melakukan overlapping. Saya taruh kepercayaan kepada Honda, tapi saya justru mengalami hal seperti ini,” kata BEP, saat dihubungi, Selasa 26 April.

“Saya belum laporkan ini ke kepolisian karena masih menunggu itikad baik dari David. Saya berikan dia kepercayaan karena saat itu David pakai seragam Honda.” sambungnya.

Selain uang yang digelapkan, korban juga mengaku hingga saat ini ia belum mendapatkan buku resmi Honda yang dipakai untuk acuan pemeliharaan mesin dan laporan perbaikan berkala yang menjadi layanan Honda Permata Serpong.

Rusdy Darmawan dari pihak Honda Permata Hijau yang saat itu juga berperan dalam proses penjualan, menilai kejadian itu juga tidak terlepas dari kelalaian pihak korban.

Pasalnya, pada saat pemberian uang itu, korban mentransfer ke pribadi bukan ke pihak perusahaan. Padahal pihaknya telah memperingatkan dalam bentuk tulisan untuk tidak memberikan uang melalui pribadi.

“Kalau kita memang menjembatani, kalau memang pembayaran. Kan kita sudah wanti-wanti pembayaran tidak boleh mentransfer itu ke pribadi. Kita sudah bilangin, kita sudah wanti-wanti tidak boleh pribadi dan beliau ini pun mengakui mentransfernya David,” kata Rushdy saat dihubungi VOI, Selasa, 26 April.

“Pas terjadi masalah ternyata ada sangkut bersama David, saat dikonfrimasi sama kantor saya. ‘bapak bayarnya lengkap dan sudah klop’, kan audit ditelponin juga pembayarannya juga,” tambahnya.

Kendati demikian Rushdy mengaku pihaknya siap membantu bila nanti akan diproses hukum. Dirinya akan bersedia untuk dijadikan saksi dalam kasus tersebut.

Perihal terduga pelaku, Ia mengatakan David telah dikeluarkan sejak September 2021 kemarin. Akibat kasus yang menyakut pada pelaku tersebut.

“Kita keluarkan (David) dan blacklist dari dealer Honda manapun. Sejak bulan September kemarin,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolsek Kelapa Dua AKP Tribuana Roseno mengatakan bahwa ia akan melayani dengan membawa bukti-bukti yang mendukung untuk dilakukan proses berikutnya.

“Lengkapi saja bukti-buktinya ya. Insya Allah kita bantu.” kata Tribuana Roseno saat dihubungi, Selasa, 26 April.