Setelah Makan Uang Konsumen, Mantan Sales Honda Ditangkap Atas Kasus Penggelapan BPKB
Ilustrasi Pixabay

Bagikan:

TANGERANG – David (42), mantan sales Honda, akhirnya ditangkap di Polres Tangerang Selatan (Tangsel). Dia diringkus atas dugaan penggelapan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Tak hanya itu, menurut informasi David juga melakukan penggelapan uang terhadap sejumlah konsumen mobil Honda.

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu membenarkan telah terjadi penangkapan terhadap David. Menurutnya, David telah ditangkap pada Senin 15 Agustus.

"Perkara penggelapan BPKB,” kata Sarly melalui pesan singkat, Senin, 19 September.

Hingga kini pelaku telah dilakukan penahanan di Polres Tangerang Selatan. Berkas dari pelaku sudah masuk tahap satu untuk dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan.

“Kami lakukan penahanan dan berkas sudah tahap 1,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, penipuan dan penggelapan uang konsumen kerap kali menjadi lahan empuk bagi para sales mobil. Selain terjadi di Honda MT Haryono, terdapat juga kasus yang serupa di Honda Permata Serpong.

Aksi pelaku kali ini disebut overlapping, sebuah istilah di kalangan sales yang artinya meminta konsumen untuk melakukan transfer ke rekening pribadi sales lalu uang tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.

Korban berinisial BEP yang berdomisili di Pamulang Tangerang Selatan, mengeluhkan perlakuan David, yang saat itu masih bekerja sebagai sales Honda Permata Serpong di Jalan Boulevard Gading Serpong, Kabupaten Tangerang.

Menurut BEP, sejumlah uangnya masuk sebagai dana persekot (DP) untuk pengambilan mobil pada Oktober 2021 lalu. Namun, sebagian uangnya justru dipakai oleh David, warga Karawaci.

“Saat itu saya dilayani oleh seorang bernama David. Saya taruh kepercayaan ke dia karena saat itu dia memakai seragam Honda. Saya percaya. David justru meminta saya untuk melakukan transfer sebagian uang DP ke rekening pribadinya. Saya memang tidak sadar bahwa ada imbauan dari Honda Permata untuk tidak melakukan transfer ke rekening pribadi. Tapi seharusnya David yang saat itu membawa nama Honda harusnya memiliki niat baik kepada konsumen.” terang BEP beberapa waktu lalu.

BEP kembali menjelaskan, dirinya beberapa kali melakukan transfer ke rekening Honda Permata Serpong sebagai jalur resmi. Namun, ia mengaku juga melakukan transfer ke rekening David atas permintaan David yang saat itu disebutnya sebagai pelunasan DP kredit mobil.

Walaupun unit mobil akhirnya turun dan sampai, namun korban melakukan proses transfer dana melebih jumlah total DP yang disepakati.

"Selisih 10 jutaan. Dan David sudah mengakui itu lewat telepon kepada saya. Dia minta maaf dan berencana mengembalikan, namun hingga saat ini belum ada itikad baik." jelas korban

“Saya kecewa dengan David, karena nama Honda yang begitu besar, bisa tercoreng hanya karena ulah dia yang melakukan overlapping. Saya taruh kepercayaan kepada Honda, tapi saya justru mengalami hal seperti ini,” terangnya.

Rusdy Darmawan dari pihak Honda Permata Hijau yang saat itu juga berperan dalam proses penjualan, menilai kejadian itu juga tidak terlepas dari kelalaian pihak korban.

Pasalnya, pada saat pemberian uang itu, korban mentransfer ke pribadi bukan ke pihak perusahaan. Padahal pihaknya telah memperingatkan dalam bentuk tulisan untuk tidak memberikan uang melalui pribadi.

“Kalau kita memang menjembatani, kalau memang pembayaran. Kan kita sudah wanti-wanti pembayaran tidak boleh mentransfer itu ke pribadi. Kita sudah bilangin, kita sudah wanti-wanti tidak boleh pribadi dan beliau ini pun mengakui mentransfernya David,” kata Rushdy saat dihubungi VOI, Selasa, 26 April.

“Pas terjadi masalah ternyata ada sangkut bersama David, saat dikonfrimasi sama kantor saya. ‘bapak bayarnya lengkap dan sudah klop’, kan audit ditelponin juga pembayarannya juga,” tambahnya.

Kendati demikian Rushdy mengaku pihaknya siap membantu bila nanti akan diproses hukum. Dirinya akan bersedia untuk dijadikan saksi dalam kasus tersebut.

Perihal terduga pelaku, Ia mengatakan David telah dikeluarkan sejak September 2021 kemarin. Akibat kasus yang menyakut pada pelaku tersebut.

“Kita keluarkan (David) dan blacklist dari dealer Honda manapun. Sejak bulan September kemarin,” tegasnya.