Kawanan Bandit Pencuri Spesialis Motor di Jayapura dengan Penadah Anggota TNI Ditangkap
Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Papua Kompol Andyka Aer di Jayapura, Senin, saat memberikan keterangan pers terkait komplotan pencuro sepeda motor. (ANTARA/Evarukdijati)

Bagikan:

JAYAPURA - Tim Kepolisian Daerah (Polda) Papua menangkap tiga pencuri spesialis sepeda motor yang melakukan pencurian di Kabupaten dan Kota Jayapura.

Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Papua Kompol Andyka Aer mengatakan komplotan pencuri spesialis sepeda motor itu ditangkap di Sentani, Kabupaten Jayapura, setelah sebelumnya menangkap penadah sepeda motor curian mereka.

"Memang benar ketiga pelaku, yakni TS, AH, dan V ditangkap saat dipengaruhi minuman keras di sekitar Pasar Lama Sentani," katanya dilansir ANTARA, Senin, 24 Oktober.

Penangkapan berawal dari adanya laporan warga di Jalan Pasir Hawaii, Sentani, Sabtu (22/10), sekitar pukul 03.00 WIT yang kehilangan sepeda motor dan korban mengaku di sepeda motornya dilengkapi GPS ("Global Positioning System") sehingga Polres Jayapura meminta bantuan ke Subdit Jatanras Polda Papua.

Dari hasil pengecekan terungkap sepeda motor itu berada di asrama TNI yang berlokasi di samping Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura, kata Andyka.

Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Pomdam XVII/Cenderawasih dan bersama-sama mendatangi rumah tersebut.

Di rumah anggota TNI itu, katanya, ditemukan tiga sepeda motor dan setelah dilakukan pendalaman ditemukan kembali lima sepeda motor dan terungkap ada satu nama yang sering bertransaksi dan menerima uang yang ditransfer ke rekening UH yang merupakan istri TS.

"Saat dicari ternyata ketiganya sedang mabuk di Pasar Lama Sentani sehingga anggota langsung menangkapnya," kata Andyka.

Dia mengatakan sepeda motor itu dicuri dengan cara mematahkan stang.

Dari hasil pemeriksaan sementara, terungkap TS merupakan pencuri dan penjual sepeda motor serta yang bertemu dengan anggota TNI AD yang saat ini sudah ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih.

Motor hasil curian itu dijual ke anggota TNI AD berkisar Rp3 juta hingga Rp5 juta per unit dan uangnya ditransfer melalui rekening UH dan kemudian dijual kembali oleh oknum prajurit.

Saat ini kedelapan sepeda motor itu, katanya, masih diamankan di Pomdam XVII Cenderawasih beserta oknum prajurit.

"Barang buktinya berupa sepeda motor nanti diambil Pomdam, sedangkan dari tangan ketiga pencuri itu diamankan kunci T, linggis, dan handphone milik pelaku, " jelasnya.

Sebelumnya Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengakui Pomdam XVII Cenderawasih telah menahan Pratu RKB yang diduga menjadi penadah sepeda motor curian.

"Memang benar Pratu RKB saat ini ditahan beserta delapan sepeda motor yang diduga hasil curian, " jelas Kolonel Kav Herman Taryaman.