JAKARTA - Polisi menindaklanjuti kasus pencurian motor yang mengaku sebagai TNI di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Kapolsek Cilandak, Kompol Multazam Lisendra pihaknya tengah mencari keberadaan terduga pelaku tersebut.
“Benar memang sudah dilaporkan ke Polsek Cilandak. Sebagai langkah tindak lanjut, pastinya saat ini kami telah melakukan penyelidikan terhadap terduga pelaku, di mana keberadaannya,” kata Multazam saat dikonfirmasi, Senin, 13 Juni.
Multazam menjelaskan, kejadian itu bermula kala pelaku berkenalan hingga akhirnya meminjam motor. Namun, katanya tak kembali dan dibawa kabur pelaku.
“Korban ditipu dengan pelaku yang mengaku-ngaku TNI. Lalu kendaraan korban dibawa kabur, digelapkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Multazam mengingatkan kepada warganya untuk mencurigai kepada orang-orang yang mendakati. Meski mereka mengaku sebagai oknum aparat hukum.
“Kami juga berharap kejadian ini untuk jadi pelajaran masyarakat agar patut curiga dengan orang yang tiba-tiba sok kenal, mau penampakannya rapih, seperti aparat atau apapun,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, pria bernama Arpan menjadi korban pencurian sepeda motor oleh pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI.
BACA JUGA:
Arpan menceritakan kejadian itu bermula saat dirinya sedang menemani anaknya di Jalan Andara Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Juni.
Tiba-tiba datang pelaku yang mengaku sebagai TNI di Hankam Pondok Labu. Ketika itu dia menawarkan Arpan sebuah pekerjaan.
“Dia nawar-nawarin pekerjaan. "Kamu kalau mau buka lapak jualan, ngomong saja ke saya”. Saya jawab "iya pak" saya mah iya iya aja, namanya baru kenal, terus dia minta nomor saya. Saya kasih,” kata Arpan dihubungi, Senin, 13 Juni.
“Udah saya kasi, ngobrol-ngobrol, pulang dah nih. Jadi dia duluan pulang, abis itu saya. Memang saya lihat arahnya ke Hankam (Pondok Labu), ya saya percaya dong,” sambungnya.
Lanjut Arpan, pada Sabtu, 4 Juni, pelaku menghubunginya dengan meminta alamat rumahnya. Alasannya ingin mengenal lebih dekat.
“Setelah saya share loc, besokkannya main, dengan berpakain TNI lengkap dan senjata juga. Dia mau main karena mau banyakin saudara, karena di sini engga punya saudara. Ngomong segalam macam lah. Pulang tuh dia,” terang Arpan.
Arpan mengaku mulai ada rasa curiga kepada pria yang ngaku TNI itu, sebab dia kembali menghubunginya terus-menerus seperti menjadi target dari pelaku.
“Kok orang ini main mulu’ saya udah ada firasat jelek. Karena dia kemana-mana bawa senjata, saya agak ngeri juga. ‘ini bener TNI apa mau mencuri nih’ mau ngambil motor saya. Karena dia nanyain motor saya juga,” katanya.
Pelaku kembali datang ke rumahnya dengan berjalan kaki Selasa, 7 Juni. Alasannya, kendaraan roda empatnya di parkir di minimarket, karena jalan yang dilalui tidak muat untuk mobil.
“Besok malam dia dateng. Dia jalan kaki, ngakunya bawa mobil. Katanya mobilnya diparkir di depan Indomaret. Karena rumah saya enggak muat mobil. Setelah sampai rumah ngobrol-ngobrol bercanda. Enggak lama pinjem motor, mau ke mobil, mau ambil sesuatu,” jelasnya.
Setelah dia meminjam motornya, namun tak kunjung kembali. Akhirnya korban melaporkan peristiwa itu ke Polsek Cilandak, guna ditindak lanjuti.
“Iya lapor ke Polsek Cilandak,” tutupnya.