JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan sepatah kata usai pemakaman putranya, Emmeril Kahn Mumtadz di pemakaman keluarga di Cimaung, Bandung, Jawa Barat siang ini.
Berbalut kemeja dan celana panjang hitam, serta peci hitam yang membungkus kepalanya, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa tugas Eril untuk hidup di dunia telah selesai atas kehendal Allah S.W.T.
"Ananda emmeril kahn mumtadz telah selesai tugas di dunianya dengan paripurna, tidak kurang, tidak lebih. Allah sudah tetapkan karena tidak ada satupun daun yang jatuh, ranting yang patah, kecuali atas izin dan kehendak Allah S.W.T.," kata Ridwan Kamil di pemakaman, Senin, 13 Juni.
Ridwan Kamil meminta semua pihak untuk membukakan pintu maaf kepada almahum Eril, jika selama hidupnya terdapat ucapan, tindakan, atau hal yang kurang berkenan.
Ridwan Kamil juga meminta seluruhnya untuk menghubungi keluarga jika Eril semasa hidup di dunia masih tersangkut urusan seperti utang-piutang, hingga komitmen yang belum ditunaikan.
Selama 14 hari Eril dinyatakan hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, hingga ditemukan kemudian, mantan Wali Kota Bandung ini mengaku mendapat pelajaran dan petunjuk dari sang Maha Kuasa. Tak lupa, doa juga mengiringi kepergian Eril dari seluruh penjuru.
"Eril diiringi oleh jutaan doa, tidak hanya keluarganya, tapi dari seluruh Nusantara, dari desa sampai Palestina, sampai seluruh dunia. Menandakan ada bekal yang Eril sudah lakukan yaitu kebaikan-kebaikannya," ujar dia.
Sebagaimana diketahui, jenazah Eril tiba di lokasi pemakaman sekitar pukul 10.55 WIB. Di bawah sinar matahari yang cerah, masyarakat yang telah menanti kedatangan almarhum melantunkan bacaan zikir kalimat tauhid.
Di lokasi ini, masyarakat tumpah ruah memadati pemakaman demi bisa melihat jenazah Eril untuk terakhir kalinya. Dibalut kain penutup, peti jenazah diangkat ke liang lahat.
BACA JUGA:
Prosesi pemakaman dimulai dengan lantunan azan kepada jenazah Eril. Ridwan Kamil, yang duduk tepat di depan jenazah, sesekali menggengam tangan istrinya, Atalia Praratya, dan ibunya, Tjutju Sukaesih untuk menguatkan diri mereka sambil menatap peti jenazah Eril.
Jenazah Eril diturunkan ke liang lahat. Ridwan Kamil bangun dari kursinya untuk ikut menguburkan secara simbolis, untuk kemudian dilanjutkan oleh petugas.
Usai dikuburkan, Ridwan Kamil dan Atalia mengawali diri menabur bunga di atas tanah tempat peristirahatan terakhir Eril dan dilanjutkan oleh keluarga. Kemudian, doa bersama dipanjatkan untuk Eril.