Bagikan:

JAKARTA - Usai gelaran Formula E beberapa hari lalu, Pemprov DKI Jakarta kembali menambah pengoperasian bus listrik Transjakarta dengan rute bus non-BRT Kampung Melayu-Tanah Abang.

Operasional tiga bus listrik merek Zhongtong, Skywell, dan Golden Dragon ini masih dalam tahap uji coba. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut pelepasan uji coba tiga bus listrik menambah operasional bus listrik yang sebelumnya berjumlah 30 buah.

"Untuk saat ini yang dilakukan uji coba adalah non-BRT. Artinya, rute uji cobanya sudah ditetapkan ini dari Kampung Melayu-Tanah Abang melalui Tebet. Melengkapi dua rute yang sudah operasional juga non-BRT dari Blok M-Senen 16 unit dan Tanah Abang-Blok M 11 unit yang dioperasionalkan," kata Syafrin di depo Transjakarta Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu, 8 Juni.

Dalam uji coba bus listrik ini, PT Transjakarta akan memantau operasional tiga agen pemegang merek (APM) selama tiga bulan. Setelah hasil uji coba memenuhi standar, maka akan dilakukan pengadaan bus listrik dalam jumlah besar melalui proses lelang.

Syafrin berharap APM lain juga akan tertarik untuk melakukan kerja sama pengadaan bus listrik dengan adanya uji coba ini.

"Dengan adanya 3 APM melakukan uji coba, maka kami berharap bahwa semakin banyak APM-APM yang berpatisipasi untuk merealisasikan program Jakarta dalam rangka mempercepat implementasi kendaraan listrik, khususnya bus listrik berbahan baterai," ucap Syafrin.

Berkaitan dengan itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa operasional bus listrik di Jakarta termasuk dalam masa bersejarah bagi sistem trnansportasi. Hal ini dikatakan Anies saat meresmikan puluhan bus listrik dengan rute Bunderan Senayan-Senen, Tanah Abang-Senen, Blok M-Tanah Abang, dan Ragunan-Blok M.

"Hari ini menjadi hari yang bersejarah bagi sistem transportasi di Jakarta karena hari inilah dimulainya secara resmi kendaraan berbasis listrik untuk mobilitas masyarakat di Ibu Kota," kata Anies di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Maret.

Anies memandang, Jakarta tengah menghadapi dua tantangan mengenai mobilitas, yakni polusi udara dan kemacetan. Kedua tantangan ini disebabkan tingginya angka kendaraan bermotor yang melintas di Ibu Kota.

Karena itu, penyediaan bus listrik ini merupakan upaya untuk mengendalikan tingginya angka polusi udara dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang menyebabkan kemacetan.

"Solusi yang coba ditawarkan kepada masyarakat adalah dengan memfasilitasi kendaraan umum, membangun sistem kendaraan umum yang luas dan kendaraan umumnya berbasis listrik," papar Anies.