SAMARINDA - Seorang siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Samarinda Seberang berinisial MF (10) diduga diusir guru dari sekolah akibat tidak memiliki handphone untuk mengikuti ujian.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli merasa prihatin atas apa yang menimpa MF. Polresta Samarinda bersama Bhayangkari pun mengunjungi kediaman MF untuk memupuk rasa percaya diri sang bocah pada Selasa, 7 Juni.
"Untuk memberikan semangat dan dukungan supaya dia mau belajar lagi dan bisa berprestasi," kata Ary di Samarinda, Selasa 7 Juni.
Sebagai informasi, kurang lebih selama setahun MF tak bersekolah dikarenakan tak memiliki handphone untuk mengikuti pelajaran daring atau online.
Lalu, saat ia hendak masuk sekolah untuk mengikuti ujian, justru mendapatkan perlakukan tak menyenangkan dari sang guru serta teman-teman sekelasnya.
Saat mengunjungi kediaman MF di Jalan Pangeran Bendahara Gang Pertenunan RT 02 Kelurahan Tenun Samarinda Seberang, Polresta Samarinda memberikan beberapa bantuan berupa sembako, peralatan sekolah hingga handphone untuk MF.
Ary berharap handphone itu dapat memotivasidan menunjang kegiatan belajarnya MF. "Kalau memang nantinya sekolah daring karena kan memang terkendala itu ya. Juga ada sedikit biaya sekolah," tandasnya.