Ada 2.500 Tahanan dari Azovstal, Presiden Ukraina Kirim Direktorat Intelijen untuk Pembebasan: Targetnya Bawa Pulang Hidup-hidup
Penyerahan pasukan Ukraina dari Azovstal. (Wikimedia Commons/Mil.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menugaskan Direktorat Intelijen Utama untuk menangani pengembalian prajurit yang meninggalkan pabrik baja Azovstal di Mariupol dan harus berhasil.

Negosiasi pertukaran tahanan antara Ukraina dan Rusia, termasuk militer yang meninggalkan pabrik Azovstal sedang dilakukan oleh Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina. Tugasnya adalah memulangkan warga Ukraina ke rumah.

"Kami tahu apa yang bisa disepakati dengan Rusia, kami tahu harga ini. Kami tahu mereka tidak bisa dipercaya. Direktorat Intelijen Utama harus menangani masalah ini dan memberikan hasilnya. Satu-satunya hasil adalah membawa orang pulang," tegas Presiden Zelensky, melansir situs resmi Kepresidenan Ukraina 7 Juni.

Lebih jauh Presiden Zelensky menerangkan, Direktorat Intelijen Utama telah memenuhi bagian pertama dari tugas, membawa orang keluar dari pabrik hidup-hidup.

"Hari ini ada bagian kedua, untuk membawa mereka pulang hidup-hidup. Misi ini tidak terdiri dari dua langkah ini," tandasnya.

Dijelaskannya, para wakil direktorat tersebut merupakan tenaga ahli yang seharusnya bekerja untuk pembebasan para napi tersebut, karena profesionalisme mereka telah dibuktikan dalam sejumlah operasi penting.

"Itulah mengapa saya mempercayai mereka secara pribadi, dan kami mengharapkan hasil dari mereka," tukasnya, menambahkan bahwa tugas ini tidak mudah.

Presiden Zelensky mencatat, mungkin ada lebih dari 2.500 tahanan dari Azovstal di wilayah distrik tertentu di wilayah Donetsk dan Luhansk.

Mengenai perlakuan terhadap para tahanan ini, termasuk niat untuk mengadakan apa yang disebut pengadilan umum, Presiden Zelensky mengatakan tidak siap untuk mengomentari rencana Rusia, karena mereka terus-menerus mengubahnya, dan banyak orang mengatur PR untuk diri mereka sendiri.

Mengenai apakah orang-orang ini disiksa, Presiden Zelensky berkeyakinan itu bukan kepentingan pihak Rusia, "karena mereka adalah tahanan umum yang kondisinya dipantau oleh masyarakat dunia."