JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi 780 kasus cacar monyet di 27 negara yang tidak endemik, dengan Inggris menjadi yang terbanyak tembus 200 kasus dalam pembaruan yang diterbitkan Hari Minggu.
"Sejak 13 Mei 2022 hingga pada 2 Juni 2022, 780 kasus yang dikonfirmasi laboratorium telah dilaporkan atau diidentifikasi oleh WHO dari 27 Negara Anggota di empat wilayah WHO yang tidak endemik virus cacar monyet," catat pembaruan tersebut, dikutip dari TASS 6 Juni.
Ditekankan bahwa sejak 26 Mei hingga 2 Juni, sekitar 523 kasus baru cacar monyet terdeteksi. Hingga 2 Juni, tidak ada kematian akibat penyakit ini yang tercatat.
Informasi tentang infeksi diterima melalui kesehatan seksual atau layanan kesehatan lainnya di fasilitas perawatan kesehatan primer atau sekunder dan telah melibatkan terutama, tetapi tidak secara eksklusif, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, menurut WHO.
Jumlah infeksi tertinggi telah terdeteksi di Inggris (207), diikuti oleh Spanyol (156), Portugal (138), Kanada (58), Jerman (57), Prancis (33), Belanda (31), Italia ( 20), AS (19) dan Belgia (12).
Diketahui, virus cacar monyet adalah penyakit virus langka yang endemik di daerah terpencil di dekat hutan tropis Afrika Tengah dan Barat. Menurut WHO, virus ini biasanya ditularkan ke manusia oleh hewan liar, seperti hewan pengerat dan primata, sedangkan penyebaran sekundernya di antara manusia terbatas.
BACA JUGA:
Menurut WHO, biasanya koefisien kematian selama wabah cacar monyet berkisar antara 1 persen hingga 10 persen, dengan mayoritas kematian pada kelompok usia yang lebih muda. Tidak ada pengobatan atau vaksin khusus, namun inokulasi dini terhadap cacar juga berfungsi sebagai pencegahan yang sangat efektif.