Bagikan:

JAKARTA - Lima orang meninggal dunia karena virus cacar monyet di Afrika, saat jumlah kasus penyakit ini di seluruh dunia mencapai lebih dari 14.000, kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Hari Rabu.

Lebih dari 60 negara di mana cacar monyet tidak endemik telah melaporkan wabah penyakit virus. Cacar monyet, yang menyebar melalui kontak dekat dan pertama kali ditemukan pada monyet, sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah dan hanya sesekali menyebar di tempat lain.

"Cacar monyet masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang serius, dan kami mendesak kontak untuk mengambil istirahat dari kegiatan atau acara yang melibatkan kontak kulit, termasuk seks, berpelukan, dan berciuman, untuk mengurangi risiko penularan virus secara tidak sadar," terang Dr Merav Kliner dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris, melansir The National News 20 Juli.

Pada Hari Kamis, WHO akan mengadakan pertemuan kedua komite yang akan memutuskan apakah wabah itu merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, tingkat kewaspadaan tertinggi.

"Terlepas dari rekomendasi komite, WHO akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung negara-negara menghentikan penularan dan menyelamatkan nyawa," terang Dr. Tedros.

Diketahui, wabah ini telah membuat beberapa negara berebut untuk mendapatkan vaksin. Pada Hari Selasa, Inggris membeli 100.000 dosis vaksin untuk menghentikan cacar monyet karena jumlah kasus di seluruh negeri naik menjadi lebih dari 2.130, sebagian besar di London.

Sebelumnya, Komisi Eropa mengatakan pada Hari Senin telah mengamankan sekitar 54.000 dosis tambahan vaksin cacar monyet yang dikembangkan oleh perusahaan biotek Bavarian Nordic, ketika kekhawatiran meningkat atas penyakit tersebut selama lonjakan jumlah kasus.

Kesepakatan pasokan mengikuti kontrak awal yang ditandatangani pada Juni, ketika Uni Eropa memesan sekitar 110.000 dosis vaksin Bavarian Nordic.

"Saya prihatin dengan meningkatnya jumlah kasus cacar monyet di Uni Eropa (UE)," ujar komisaris kesehatan UE Stella Kyriakides. Sekarang ada lebih dari 7.000 kasus yang dilaporkan di UE, katanya, meningkat hampir 50 persen dari minggu lalu.

Di bawah perintah awal, UE sejauh ini telah mengirimkan sekitar 25.000 dosis ke enam negara anggota, kata komisi itu. Vaksin dikirim ke negara-negara yang diprioritaskan berdasarkan kebutuhan dan jumlah kasus.