Bagikan:

JAKARTA - Pejabat senior Rusia menyebut negara itu akan mencapai seluruh tujuannya dan akan ada perdamaian di Ukraina, saat mereka meningkatkan serangan ke berbagai sasaran di Ukraina dengan rudal.

Lebih dari dua minggu telah berlalu sejak perolehan teritorial besar terakhir Rusia, merebut Kota Lysychansk di Ukraina timur, dengan Staf Umum Angkatan Darat Ukraina mengatakan pada Hari Selasa, pasukan Moskow sibuk menopang posisi mereka di wilayah yang baru-baru ini direbut dan melakukan serangan darat yang terbatas tetapi tidak berhasil, meskipun di berbagai lokasi yang berbeda.

Dmitry Medvedev, mantan presiden Rusia yang sekarang menjadi Wakil Kepala Dewan Keamanan mengutarakan, Moskow siap melakuakn apa untuk memenangi pertempuran di Ukraina.

"Rusia akan mencapai semua tujuannya. Akan ada perdamaian, dengan syarat kami yang menentukan," kata Medvedev, melansir Reuters 19 Juli.

Sebelumnya, Kremlin mengatakan tidak ada batasan waktu untuk konflik yang Ukraina dan Barat sebut sebagai perang agresi tanpa alasan, yang dirancang untuk merebut wilayah dan menghapus identitas Ukraina.

Sementara, Kementerian Pertahanan Inggris, yang mendukung Kyiv, mengatakan pihaknya yakin pasukan Rusia tidak dapat maju dengan cepat karena kekurangan personel.

Disebutkan, Rusia menghadapi dilema sumber daya, karena harus memutuskan berapa banyak perangkat keras dan personel militer yang harus berkomitmen untuk mencapai tujuannya, merebut kendali penuh atas wilayah Donetsk Ukraina dan berapa banyak yang akan dikerahkan ke Ukraina selatan untuk menghadapi serangan balasan Ukraina.

"Sementara Rusia masih dapat memperoleh keuntungan teritorial lebih lanjut, tempo operasional dan tingkat kemajuan mereka kemungkinan akan sangat lambat tanpa jeda operasional yang signifikan untuk reorganisasi dan reparasi," terang kementerian.

Rusia menghujani berbagai wilayah di Ukraina dengan rudal pada Hari Selasa. Setidaknya satu orang tewas dalam serangan rudal di pusat Kota Kramatorsk, Ukraina timur, kata gubernur regional.