JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow tidak melihat keinginan dari Ukraina, untuk memenuhi persyaratan dari apa yang dia gambarkan sebagai kesepakatan damai awal yang disepakati pada Bulan Maret.
Presiden Putin, berbicara kepada wartawan dalam komentar yang disiarkan televisi setelah kunjungan ke Iran, mengatakan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menawarkan untuk menengahi antara Rusia dan Ukraina.
Ditanya tentang kemungkinan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Putin mengatakan Kyiv tidak berpegang pada persyaratan kesepakatan damai awal yang dia katakan telah "secara praktis dicapai" pada Bulan Maret, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Hasil akhir tentu saja, tergantung pada kemauan para pihak untuk melaksanakan kesepakatan yang telah dicapai. Hari ini kita melihat kekuatan di Kyiv tidak memiliki keinginan seperti itu," ujar seperti melansir Reuters 20 Juli.
Diketahui, negosiasi damai Ukraina-Rusia berlangsung pada Bulan Maret, dengan kedua belah pihak membuat proposal tetapi tanpa terobosan. Saat itu, Presiden Zelensky mengatakan hanya hasil konkrit dari pembicaraan yang dapat dipercaya.
Tidak ada tanggapan langsung dari pemerintah Ukraina atas pernyataan Putin pada dini hari Rabu.
Diberitakan sebelumnya, pejabat senior Rusia menyebut negara itu akan mencapai seluruh tujuannya dan akan ada perdamaian di Ukraina, saat mereka meningkatkan serangan ke berbagai sasaran di Ukraina dengan rudal.
Lebih dari dua minggu telah berlalu sejak perolehan teritorial besar terakhir Rusia, merebut Kota Lysychansk di Ukraina timur, dengan Staf Umum Angkatan Darat Ukraina mengatakan pada Hari Selasa, pasukan Moskow sibuk menopang posisi mereka di wilayah yang baru-baru ini direbut dan melakukan serangan darat yang terbatas tetapi tidak berhasil, meskipun di berbagai lokasi yang berbeda.
VOIR éGALEMENT:
Dmitry Medvedev, mantan presiden Rusia yang sekarang menjadi Wakil Kepala Dewan Keamanan mengutarakan, Moskow siap melakukan apa untuk memenangi pertempuran di Ukraina.
"Rusia akan mencapai semua tujuannya. Akan ada perdamaian, dengan syarat kami yang menentukan," kata Medvedev.
Sebelumnya, Kremlin mengatakan tidak ada batasan waktu untuk konflik yang oleh Ukraina dan Barat sebut sebagai perang agresi tanpa alasan, yang dirancang untuk merebut wilayah dan menghapus identitas Ukraina.