Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin siap menghentikan perang di Ukraina melalui perundingan gencatan senjata yang mengakui garis medan perang saat ini.

Informasi ini disampaikan empat sumber Rusia kepada Reuters. Putin disebut siap berperang jika Kyiv dan Ukraina Barat tidak menanggapi.

Tiga sumber yang akrab dengan diskusi di rombongan Putin, mengatakan pemimpin veteran Rusia itu telah menyatakan rasa frustrasinya kepada sekelompok kecil penasihat mengenai apa yang ia pandang sebagai upaya yang didukung Barat untuk menghalangi perundingan dan keputusan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang mengesampingkan perundingan.

“Putin dapat berperang selama diperlukan, namun Putin juga siap melakukan gencatan senjata – untuk 'menyetop' perang,” kata sumber senior Rusia yang pernah bekerja dengan Putin dan memiliki pengetahuan tentang percakapan tingkat tinggi di Suriah dilansir Reuters, Sabtu, 25 Mei.

Mengenai hal ini, Reuters berbicara kepada total lima orang yang bekerja atau pernah bekerja dengan Putin di tingkat senior di dunia politik dan bisnis. Sumber kelima tidak berkomentar mengenai penghentian perang di garis depan saat ini.

Ketika ditanya tentang laporan Reuters pada konferensi pers di Belarus pada Jumat, 24 Mei, Putin mengatakan pembicaraan damai harus dimulai kembali.

“Biarkan saja hal itu dilanjutkan,” katanya, seraya menambahkan perundingan harus didasarkan pada “kenyataan di lapangan” dan pada rencana yang disepakati dalam upaya sebelumnya untuk mencapai kesepakatan pada minggu-minggu pertama perang.

“Bukan atas dasar keinginan salah satu pihak,” ujarnya.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan di X, pemimpin Rusia itu berusaha menggagalkan pertemuan puncak perdamaian yang diprakarsai Ukraina di Swiss bulan depan dengan menggunakan rombongannya untuk mengirimkan "sinyal palsu" tentang dugaan kesiapannya menghentikan perang.