JAKARTA - Rusia kembali melakukan aksi "balas dendam" setelah sejumlah diplomat mereka diusir dari beberapa negara. Kali ini, diplomat Kroasia yang jadi korban.
Pada 11 April lalu, Kroasia mengusir 18 diplomat Rusia sebagai protes terhadap invasi ke Ukraina. Aksi itu kemudian dibalas Rusia pada Jumat, 27 Mei waktu setempat.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan lima diplomat Kroasia berstatus persona non grata.
Surat keterangan resmi perihal itu diserahkan kepada Duta Besar Kroasia untuk Rusia Tomislav Car, tulis kemlu di situs webnya.
"(Kepada) Tomislav Car disampaikan protes tegas sehubungan dengan upaya otoritas Kroasia yang tak berdasar untuk menyalahkan Rusia atas kejahatan militer di Ukraina dan bantuan militer dari pihak Kroasia kepada rezim neo-Nazi di Kiev," kata Kemlu Rusia, seperti dilansir Antara dari Anadolu.
Selain Kroasia, Rusia sudah "mendepak" diplomat Prancis, Spanyol dan Italia pada bulan ini. Sebelumnya, Rusia juga telah mengusir diplomat Jerman, bulan lalu.
Sedikitnya 3.998 warga sipil tewas dan 4.693 lainnya terluka sejak awal perang pada 24 Februari, menurut perkiraan PBB. Jumlah korban yang sebenarnya diyakini jauh lebih banyak.
Hampir 6,6 juta orang berhasil menyelamatkan diri ke sejumlah negara, sedangkan lebih dari 7,7 juta orang mengungsi di dalam negeri, menurut badan pengungsi PBB.