JAKARTA - Seorang petugas polisi yang menjaga Kantor Kepresidenan Korea Selatan di Distrik Yongsan, Seoul kehilangan enam peluru tajam Rabu pekan lalu, dengan polisi telah melakukan selama sembilan hari.
Menurut polisi, Kamis, seorang perwira dari 101 Korps Keamanan Polisi Kepresidenan kehilangan enam peluru tajam untuk revolver kaliber 38, saat bertugas pada 18 Mei lalu.
Diketahui, perwira itu kehilangan peluru hanya dua hari sebelum kunjungan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke Korea Selatan, melansir Korea Times 27 Mei.
Petugas polisi di divisi patroli di sini membawa pistol yang diisi dengan satu peluru kosong dan lima peluru tajam.
Namun, petugas dari Korps Keamanan Presiden 101 membawa pistol di dalam holster, sementara posisi magasin peluru terpisah. Polisi menduga magasin peluru petugas bisa saja dibuka dan seluruh isinya hilang.
Pada hari kejadian, petugas sedang bekerja di area terlarang di sekitar kantor kepresidenan, di mana hanya anggota Layanan Keamanan Presiden dan personel militer yang diizinkan, serta tidak ada rekaman CCTV yang tersedia.
Tim keamanan segera melakukan pencarian ekstensif di daerah itu, tetapi tidak dapat menemukan peluru tersebut hingag Hari Jumat.
BACA JUGA:
Akibat peristiwa tersebut, perwira polisi itu dipindahkan dari menjaga kantor kepresidenan, ditugaskan untuk mengawal pengunjung di bekas kantor dan kediaman presiden, Cheong Wa Dae, yang telah dibuka untuk wisatawan umum sejak 10 Mei.
Menurut polisi, petugas mengatakan mereka tidak berniat kehilangan peluru. Pihak kepolisian berkonsentrasi untuk menemukan peluru yang hilang, berencana untuk membuat keputusan tentang beratnya tindakan disipliner bagi petugas setelah penyelidikan berakhir, serta untuk memperkuat sistem manajemen senjata.