Bagikan:

JAKARTA - Pengadilan Korea Selatan menjatuhkan hukuman kepada perwira polisi berpangkat tertinggi, terkait dengan insiden desak-desakan saat Halloween yang berujung maut.

Mantan kepala kantor polisi setempat di Seoul telah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara atas insiden berdesak-desakan yang mematikan saat Halloween 2022, menjadikannya pejabat penegak hukum berpangkat tertinggi yang bertanggung jawab secara pidana atas bencana tersebut.

Hampir 160 orang tewas dalam insiden berdesak-desakan di distrik hiburan malam Itaewon pada tanggal 29 Oktober tahun itu, dalam salah satu bencana paling mematikan di Korea Selatan yang membuat negara itu terguncang.

Lee Im-jae, mantan kepala kantor polisi Yongsan, yang mengawasi keamanan di Itaewon, adalah salah satu dari beberapa petugas yang dituntut karena gagal mempersiapkan diri secara memadai untuk menghadapi kerumunan besar Halloween, melansir CNN 30 September.

Pengadilan Distrik Barat Seoul mengatakan pada Hari Senin, mereka memutuskan Lee dan dua mantan petugas polisi Yongsan lainnya bersalah karena mengabaikan tugas mereka, yang mengakibatkan kematian dan cedera, meskipun ada tanda-tanda bahwa "bahaya korban dalam skala besar" sudah dapat diperkirakan.

Lee juga dinyatakan bersalah karena gagal menerapkan pengendalian massa yang memadai dan mengirim petugas intelijen ke lokasi. Pengadilan juga mendapati Lee terlambat dalam menanggapi bencana tersebut.

Menurut catatan panggilan darurat polisi pada hari kejadian, beberapa panggilan dari masyarakat dilakukan tentang kepadatan pengunjung sejak empat jam sebelum situasi memburuk secara serius.

Empat polisi dikirim ke Itaewon. Namun, kerumunan telah membengkak dan jalan-jalan menjadi sangat padat sehingga pengunjung pesta tidak dapat bergerak.

Beberapa orang terpeleset di bawah kaki orang lain, tidak dapat bernapas. Kebanyakan yang meninggal malam itu adalah generasi muda Korea Selatan, sebagian besar berusia remaja dan awal 20-an.

Kemarahan publik beralih kepada Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan pemerintahannya saat itu, dengan para kritikus mengecam kurangnya akuntabilitas.

Tahun lalu, Pemerintah Metropolitan Seoul mengumumkan serangkaian tindakan baru "untuk memastikan Halloween yang aman", termasuk sistem CCTV baru untuk memantau jumlah orang banyak.

Lee adalah perwira polisi paling senior yang dihukum, setelah pengadilan menjatuhkan hukuman penjara 18 bulan kepada seorang perwira intelijen sambil menjatuhkan hukuman yang lebih singkat dan ditangguhkan kepada dua bawahannya atas tuduhan menghancurkan barang bukti awal tahun ini.

Pada Bulan Januari, mantan kepala polisi Seoul didakwa atas kelalaian terkait tragedi tersebut. Ia juga telah diadili dan sedang menunggu putusan.

Diketahui, Itaewon, tempat beberapa restoran dan bar populer di Seoul berada, telah menjadi tempat perayaan Halloween selama bertahun-tahun.