Dinkes Boyolali Tetap Gelar Vaksinasi Meski Tren COVID-19 Menurun
Ilustrasi/Foto: Antara

Bagikan:

BOYOLALI - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Puji Astuti mengatakan pelaksanaan vaksinasi baik dosis pertama, kedua, dan ketiga (penguat) tetap berjalan meski kasus aktif COVID19 di wilayah itu sudah melandai selama sebulan terakhir ini.

"Kasus aktif COVID-19 di Boyolali sejak 19 April hingga 24 Mei 2022 tercatat nol kasus, tetapi pelaksanaan vaksinasi tetap berjalan sesuai permintaan masyarakat," kata Puji Astuti di Boyolali, Rabu 25 Mei.

Menurut Puji Astuti, kegiatan vaksinasi tetap dilaksanakan melalui fasilitas layanan kesehatan (faskes) di 26 Puskesmas dan klinik di Boyolali terutama vaksinasi penguat (booster) yang masih mencapai 23,73 persen.

Meskipun antusias masyarakat untuk vaksinasi sudah mulai menurun, katanya, masih ada masyarakat yang mendaftarkan diri untuk vaksinasi dan rata-rata kegiatan vaksinasi di wilayah ini hanya sekitar 300 orang per hari.

Dinkes juga melakukan sosialisasi bersamaan dengan kegiatan kelompok, seperti pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) beberapa waktu lalu di Pemkab Boyolali, dengan memberikan edukasi kepada pegawai yang belum disuntik vaksin penguat dapat langsung mendaftarkan diri.

"Vaksinasi penguat atau booster di Boyolali hingga saat ini masih 23,73 persen atau sekitar 198.301 orang dari target 835.772 sasaran," katanya dikutip Antara.

Namun, cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama sudah mencapai 862.454 sasaran atau sekitar 103,19 persen dari target 835.772 sasaran. Dosis kedua mencapai 797.420 sasaran atau sekitar 95 persen dan lansia 80,64 persen dosis pertama serta 68,78 persen dosis kedua.

"Vaksinasi anak usia 6-11 tahun dosis pertama juga sudah mencapai 100.537 sasaran atau 105 persen dan dosis kedua 101,7 persen dari total sasaran 95.713 anak," katanya.

Meskipun kondisi pandemi sudah membaik dan memerintah memberikan kelonggaran, lanjutnya, kegiatan masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga kebersihan.

Sementara berdasarkan perkembangan data kasus COVID-19 di Dinkes Boyolali disebutkan pada Rabu (25/5) ada tambahan satu kasus baru warga yang positif, sehingga secara akumulasi menjadi 28.970 kasus.

Namun, kata dia, satu kasus baru terkonfirmasi tersebut asal Nogosari Boyolali masuk orang tanpa gejala. "Satu kasus baru COVID-19 itu, seorang laki-laki hasil skrining pranikah pada tanggal 23 Mei," katanya.

Menurut dia, kasus aktif hanya satu orang tanpa gejala dan kini diisolasi mandiri. Sedangkan kasus aktif dirawat di rumah sakit dan isolasi terpusat nol pasien. Boyolali masuk zona resiko rendah dan PPKM masuk level 1.